JAKARTA, Kompas.com - Acungan jempol buat Fransiska Ratnasari. Tunggal putri Indonesia ini berhasil mengatasi tekanan sehingga memenangkan pertarungan dramatis melawan pemain Taiwan Hung Hsih Han dalam babak pertama turnamen bulu tangkis Kejuaraan Asia di New Delhi, India, Rabu (14/4/10).
Pada pertarungan menegangkan selama 50 menit itu, Fransiska sempat berada dalam kondisi kritis di set penentuan. Tetapi, pemain PB Djarum Kudus ini mampu bangkit hingga akhirnya lolos ke babak kedua turnamen berhadiah 150.000 dollar AS ini setelah menang 21-14, 15-21, 23-21.
Keberhasilan Fransiska ini membuat Indonesia masih memiliki wakil di sektor tunggal putri. Dia menjadi satu-satunya harapan untuk merengkuh gelar, karena dua wakil lainnya dari Pelatnas Cipayung, Maria Kristin Yulianti dan Linda Weni Fanetri, langsung tersingkir. Maria Kristin menyerah 21-15, 18-21, 16-21 dari unggulan kedua asal Hongkong Zhou Mi, dan Linda Weni menyerah 18-21, 11-21 dari pemain Singapura Xing Aiying.
Fransiska mengawali pertandingan ini dengan sangat meyakinkan. Setelah tertinggal 2-5, dia bisa menyusul sehingga terjadi pertarungan ketat sampai kedudukan 7-7. Tetapi setelah itu, Fransiska tak terbendung lagi karena dia meraup enam poin secara beruntun untuk unggul 13-7 hingga menang 21-14.
Namun di babak kedua, performa Fransiska menurun dan sebaliknya Hung Shih tampil agresif. Alhasil, pemain Taiwan ini melaju kencang selepas skor 4-4 sehingga unggul jauh sampai menang 21-15, sekaligus memaksa rubber game.
Pada set penentuan terjadi kejar-mengejar poin. Fransiska lebih dulu memimpin 5-2, tetapi bisa disusul menjadi 6-6 dan kemudian tertinggal 9-13. Namun, Fransiska bisa bangkit dan meraup tujuh poin untuk balik memimpin 16-13 hingga meraih match point dalam kedudukan 20-17.
Butuh satu poin saja untuk mengakhiri pertandingan, Fransiska justru tertahan. Hung Shih menyapu empat poin sehingga meraih keuntungan karena balik memimpin 21-20. Dalam kondisi kritis ini, Fransiska tetap tampil tenang sehingga dia berhasil menyamakan kedudukan dan menambah dua poin lagi untuk menang 23-21, sekaligus meraih tiket ke babak kedua.
Pada pertarungan menegangkan selama 50 menit itu, Fransiska sempat berada dalam kondisi kritis di set penentuan. Tetapi, pemain PB Djarum Kudus ini mampu bangkit hingga akhirnya lolos ke babak kedua turnamen berhadiah 150.000 dollar AS ini setelah menang 21-14, 15-21, 23-21.
Keberhasilan Fransiska ini membuat Indonesia masih memiliki wakil di sektor tunggal putri. Dia menjadi satu-satunya harapan untuk merengkuh gelar, karena dua wakil lainnya dari Pelatnas Cipayung, Maria Kristin Yulianti dan Linda Weni Fanetri, langsung tersingkir. Maria Kristin menyerah 21-15, 18-21, 16-21 dari unggulan kedua asal Hongkong Zhou Mi, dan Linda Weni menyerah 18-21, 11-21 dari pemain Singapura Xing Aiying.
Fransiska mengawali pertandingan ini dengan sangat meyakinkan. Setelah tertinggal 2-5, dia bisa menyusul sehingga terjadi pertarungan ketat sampai kedudukan 7-7. Tetapi setelah itu, Fransiska tak terbendung lagi karena dia meraup enam poin secara beruntun untuk unggul 13-7 hingga menang 21-14.
Namun di babak kedua, performa Fransiska menurun dan sebaliknya Hung Shih tampil agresif. Alhasil, pemain Taiwan ini melaju kencang selepas skor 4-4 sehingga unggul jauh sampai menang 21-15, sekaligus memaksa rubber game.
Pada set penentuan terjadi kejar-mengejar poin. Fransiska lebih dulu memimpin 5-2, tetapi bisa disusul menjadi 6-6 dan kemudian tertinggal 9-13. Namun, Fransiska bisa bangkit dan meraup tujuh poin untuk balik memimpin 16-13 hingga meraih match point dalam kedudukan 20-17.
Butuh satu poin saja untuk mengakhiri pertandingan, Fransiska justru tertahan. Hung Shih menyapu empat poin sehingga meraih keuntungan karena balik memimpin 21-20. Dalam kondisi kritis ini, Fransiska tetap tampil tenang sehingga dia berhasil menyamakan kedudukan dan menambah dua poin lagi untuk menang 23-21, sekaligus meraih tiket ke babak kedua.
No comments:
Post a Comment