Pemain andalan Korea Selatan pada nomor ganda, Lee Yong Dae, tidak akan memperkuat negaranya dalam putaran final Piala Thomas yang akan berlangsung di Kuala Lumpur, Malaysia, 9-16 Mei.
Nama peraih medali emas Olimpiade Beijing pada ganda campuran bersama Lee Hyo Jung itu tidak termasuk dalam daftar nama anggota tim yang dikeluarkan Federasi Bulu Tangkis Dunia (Badminton World Federation/BWF), Senin (26/4).
Bersama pasangannya Jung Jae Sung, Lee saat ini menempati peringkat dua dunia ganda putra setelah meraih tiga gelar Super Series tahun lalu di Indonesia, Hong Kong, dan China, serta di negara mereka tahun ini.
Pemain ganda putra Indonesia, Markis Kido, mengatakan peluang untuk meraih kemenangan atas pasangan Korea lebih terbuka dengan absennya Lee Yong Dae.
"Wah kans-nya lebih besar kalau dia tidak ada," kata Kido, Selasa, mengenai pemain yang sangat tangguh pada ganda putra dan campuran itu.
Pada Piala Thomas, Korea berada dalam Grup A bersama juara bertahan China dan Peru.
Pemain peringkat atas yang juga tidak dimasukkan ke dalam tim negaranya adalah tunggal putri peringkat tiga dunia Wang Lin.
Juara bertahan Piala Uber, China, memilih memasukkan Wang Sixian dan Jiang Yanjiao yang berturut-turut menempati peringkat keempat dan kelima dunia, bersama dua pemain peringkat teratas Wang Yihan dan Wang Xin untuk memperkuat tim mereka.
Kejutan lainnya datang dari tim Thomas Denmark yang memasukkan nama pemain yang sudah mengakhiri karirnya sebagai pemain, Kenneth Jonassen.
Kenneth yang saat ini menjadi pelatih kepala di negaranya dan akan segera melatih di Inggris, bergabung bersama tiga tunggal putra terbaik Denmark, Peter Gade, Jan O Jorgensen, dan Joachim Persson.
Wednesday, April 28, 2010
Thursday, April 22, 2010
Ganda Campuran Tersingkir di Meksiko
JAKARTA, Kompas.com - Ganda campuran Indonesia, Jones Rafli Jansen/Nurbeta Kwanrico langusng tersingkir dalam pertandingan pertama Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis Yunior, Kamis (22/04/2010).
Pasangan Jones/Nurbeta yang diunggulkan di tempat 9/16 ini disingkirkan ganda Malaysia, Teo ee Yi/Shevon Jamie Lai. pasangan Indonesia ini menyerah dua game langsung 16-21 12-21 dalam 23 menit.
Hari ini, Indonesia menurunkan tiga pasangan ganda campuran. Saat ini ganda campuran Dandi Prabudita/Aulia Putri Darajat tengah menghadapi ganda Kanada, Michael Diamond/Surabhi Kadam.
Ganda campuran lainnya, Wahyu Nayaka Arya Pankaryanira/Novalia Agustin akan menghadapi ganda Meksiko Andres Lopez/Cynthia Gonzalez.
Pasangan Jones/Nurbeta yang diunggulkan di tempat 9/16 ini disingkirkan ganda Malaysia, Teo ee Yi/Shevon Jamie Lai. pasangan Indonesia ini menyerah dua game langsung 16-21 12-21 dalam 23 menit.
Hari ini, Indonesia menurunkan tiga pasangan ganda campuran. Saat ini ganda campuran Dandi Prabudita/Aulia Putri Darajat tengah menghadapi ganda Kanada, Michael Diamond/Surabhi Kadam.
Ganda campuran lainnya, Wahyu Nayaka Arya Pankaryanira/Novalia Agustin akan menghadapi ganda Meksiko Andres Lopez/Cynthia Gonzalez.
Piala Thomas dan Uber - Simon Santoso Siap Jadi Pemain Penentu
JAKARTA, KOMPAS.com - Nyali Simon Santoso tidak ciut meskipun dia menjadi tunggal ketiga di kualifikasi Piala Thomas 2010. Simon yang berulangkali menjadi penentu kemenangan ini mengaku lebih siap dan percaya diri jelang putaran final piala Thomas 2010 mendatang.
"Sekarang saya lebih tenang dan jauh lebih konsentrasi karena saya sudah punya modal bermain sebagai penentu," ujar Simon ketika ditemui di sela tes kesehatan Asian Games di Senayan, Jakarta, Rabu (21/4/2010).
Ya, pebulu tangkis berusia 25 tahun ini memang tercatat beberapa kali bermain sebagai pemain penentu. Pada pertandingan Piala Thomas tahun 2006 di Jepang, ia tampil sebagai penentu saat di babak kualifikasi serta ketika putaran final melawan Korea Selatan.
Di hari pertama Piala Thomas 2008 di Jakarta, peraih medali perunggu Olimpiade 2004 ini juga membawa Indonesia unggul atas Thailand 3-2. Terakhir di kualifikasi Piala Thomas 2010, Simon kembali menjadi penentu keberhasilan tim Merah Putih, usai menaklukkan tunggal ketiga Korsel Choi Ho Jin dengan straight set 21-18, 21-19.
Pada putaran final Piala Thomas 2010 yang berlangsung 9-16 Mei 2010 nanti di Malaysia, Simon yang menempati peringkat 10 BWF kemungkinan tetap akan menjadi tunggal ketiga setelah Taufik Hidayat (peringkat 5 BWF) dan Sony Dwi Kuncoro.
Ketika ditanya mengenai rival terberat di deretan tunggal ketiga, putra dari pasangan Hosea Lim dan Rahel Yanti ini menyebutkan nama pemain peringkat 14 BWF asal Malaysia, Wong Choong Hann. Meski demikian, Simon tetap optimistis tentang peluang juara bagi Indonesia.
"Kalau dari saya ya maunya juara, tapi sejauh ini saya sih mikirnya sebisa mungkin menyumbangkan poin bagi tim. Soal persiapan itu sudah dilakukan sejak kualifikasi lalu," imbuh peraih medali emas SEA Games 2009 ini.
Sebelumnya, Simon dan sejumlah atlet bulu tangkis lainnya yang tergabung tim Piala Thomas dan Uber akan melakukan pertandingan uji coba (simulasi) di GOR Sritex Arena Solo, pada 24-25 April 2010. Dalam uji coba tersebut akan dipertandingkan atlet Pelatnas Cipayung melawan non pelatnas.
Atlet pelatnas yang akan berlaga antara lain, Sony, Simon, Dionysius Hayom Rumbaka (Tunggal), sedangkan pemain ganda yakni, Muhammad Ahsan/Nova Widianto dan Bona Septano/Rian Sukmawan (ganda).
Atlet non pelatnas antara lain, Taufik, Fauzi Adnan, Andre Kurniawan (tunggal), sedangkan pemain ganda yakni Markis Kido/Hendra Setiawan dan Alvent Yulianto/ Hendra AG.
Kalau dari saya ya maunya juara, tapi sejauh ini saya sih mikirnya sebisa mungkin menyumbangkan poin bagi tim. Soal persiapan itu sudah dilakukan sejak kualifikasi lalu
Ya, pebulu tangkis berusia 25 tahun ini memang tercatat beberapa kali bermain sebagai pemain penentu. Pada pertandingan Piala Thomas tahun 2006 di Jepang, ia tampil sebagai penentu saat di babak kualifikasi serta ketika putaran final melawan Korea Selatan.
Di hari pertama Piala Thomas 2008 di Jakarta, peraih medali perunggu Olimpiade 2004 ini juga membawa Indonesia unggul atas Thailand 3-2. Terakhir di kualifikasi Piala Thomas 2010, Simon kembali menjadi penentu keberhasilan tim Merah Putih, usai menaklukkan tunggal ketiga Korsel Choi Ho Jin dengan straight set 21-18, 21-19.
Pada putaran final Piala Thomas 2010 yang berlangsung 9-16 Mei 2010 nanti di Malaysia, Simon yang menempati peringkat 10 BWF kemungkinan tetap akan menjadi tunggal ketiga setelah Taufik Hidayat (peringkat 5 BWF) dan Sony Dwi Kuncoro.
Ketika ditanya mengenai rival terberat di deretan tunggal ketiga, putra dari pasangan Hosea Lim dan Rahel Yanti ini menyebutkan nama pemain peringkat 14 BWF asal Malaysia, Wong Choong Hann. Meski demikian, Simon tetap optimistis tentang peluang juara bagi Indonesia.
"Kalau dari saya ya maunya juara, tapi sejauh ini saya sih mikirnya sebisa mungkin menyumbangkan poin bagi tim. Soal persiapan itu sudah dilakukan sejak kualifikasi lalu," imbuh peraih medali emas SEA Games 2009 ini.
Sebelumnya, Simon dan sejumlah atlet bulu tangkis lainnya yang tergabung tim Piala Thomas dan Uber akan melakukan pertandingan uji coba (simulasi) di GOR Sritex Arena Solo, pada 24-25 April 2010. Dalam uji coba tersebut akan dipertandingkan atlet Pelatnas Cipayung melawan non pelatnas.
Atlet pelatnas yang akan berlaga antara lain, Sony, Simon, Dionysius Hayom Rumbaka (Tunggal), sedangkan pemain ganda yakni, Muhammad Ahsan/Nova Widianto dan Bona Septano/Rian Sukmawan (ganda).
Atlet non pelatnas antara lain, Taufik, Fauzi Adnan, Andre Kurniawan (tunggal), sedangkan pemain ganda yakni Markis Kido/Hendra Setiawan dan Alvent Yulianto/ Hendra AG.
Kejuaraan Dunia Junior - Riyanto ke Putaran Ketiga
JAKARTA, KOMPAS.com — Pebulu tangkis tunggal putra asal PB Djarum Kudus, Riyanto Subagja melaju ke putaran ketiga Kejuaraan Dunia Yunior di Guadalajara, Meksiko, setelah meraih kemenangan hari Rabu (21/4/2010) waktu setempat.
Riyanto yang menjadi unggulan 9/16 mendapat bye pada putaran pertama dan pada putaran kedua mengalahkan pemain Singapura, Tan Kia Hwee, 21-11, 21-12.
Selanjutnya, Riyanto yang menjuarai Auckland International dan Kejurnas 2009 itu akan melawan Huang Chao dari Singapura yang menang 21-17, 21-11 atas pemain Malaysia, Zenas Lam.
Riyanto menjadi satu-satunya wakil tunggal putra Indonesia setelah rekan seklubnya, Shesar Hiren Rhustavito—yang mengalahkan Nur Mohd Azriyn Ayub dari Malaysia 21-11, 21-19 pada putaran pertama—tumbang di tangan pemain Hongkong, Lee Chun Hei, 7-21, 26-24, 18-21 pada babak berikutnya.
Di tunggal putri, dua pebulu tangkis Indonesia yang berlatih di PB Tangkas lolos dari putaran kedua. Novalia Agustianti, yang langsung ke putaran kedua karena mendapat bye, mengalahkan Saili Rane dari India, 21-17, 21-12.
Sementara Milicent Wiranto mengawali turnamen Piala Bimantara itu dengan kemenangan 14-21, 21-14, 21-19 atas Helena Lewczynska dari Inggris, dilanjutkan dengan kemenangan 21-9, 21-19 atas Tracy Wong dari Kanada.
Kemudian, Milicent akan berhadapan dengan pemain China, unggulan 9/16, Jiang Yujing yang menang mudah 21-7, 21-7 atas Nina Almer dari Austria. Sementara Novalia bertemu unggulan 9/16, Nittayaporn Nipatsant, dari Thailand.
Adapun pasangan Dandi Prabudita/Aulia Putri Darajat meraih kemenangan WO (walk over) atas Mahmoud El Sayad/Nadine Ashraf dari Mesir untuk maju ke putaran kedua.
Riyanto yang menjadi unggulan 9/16 mendapat bye pada putaran pertama dan pada putaran kedua mengalahkan pemain Singapura, Tan Kia Hwee, 21-11, 21-12.
Selanjutnya, Riyanto yang menjuarai Auckland International dan Kejurnas 2009 itu akan melawan Huang Chao dari Singapura yang menang 21-17, 21-11 atas pemain Malaysia, Zenas Lam.
Riyanto menjadi satu-satunya wakil tunggal putra Indonesia setelah rekan seklubnya, Shesar Hiren Rhustavito—yang mengalahkan Nur Mohd Azriyn Ayub dari Malaysia 21-11, 21-19 pada putaran pertama—tumbang di tangan pemain Hongkong, Lee Chun Hei, 7-21, 26-24, 18-21 pada babak berikutnya.
Di tunggal putri, dua pebulu tangkis Indonesia yang berlatih di PB Tangkas lolos dari putaran kedua. Novalia Agustianti, yang langsung ke putaran kedua karena mendapat bye, mengalahkan Saili Rane dari India, 21-17, 21-12.
Sementara Milicent Wiranto mengawali turnamen Piala Bimantara itu dengan kemenangan 14-21, 21-14, 21-19 atas Helena Lewczynska dari Inggris, dilanjutkan dengan kemenangan 21-9, 21-19 atas Tracy Wong dari Kanada.
Kemudian, Milicent akan berhadapan dengan pemain China, unggulan 9/16, Jiang Yujing yang menang mudah 21-7, 21-7 atas Nina Almer dari Austria. Sementara Novalia bertemu unggulan 9/16, Nittayaporn Nipatsant, dari Thailand.
Adapun pasangan Dandi Prabudita/Aulia Putri Darajat meraih kemenangan WO (walk over) atas Mahmoud El Sayad/Nadine Ashraf dari Mesir untuk maju ke putaran kedua.
Tony: Indonesia Bisa Juara di Malaysia
JAKARTA, Kompas.com - Mantan pebulu tangkis nasional Tony Gunawan optimistis tim putra Indonesia masih mampu memenangi Piala Thomas pada putaran final yang akan berlangsung di Kuala Lumpur, Malaysia, 9-16 Mei.
"Pada tunggal, Indonesia masih punya Taufik (Hidayat), Sony (Dwi Kuncoro) dan Simon (Santoso), sedangkan pada ganda masih ada Markis Kido/Hendra Setiawan serta Alvent (Yulianto)/Hendra AG," ujar pebulu tangkis yang sejak 2002 bermukim di Amerika Serikat itu di Jakarta, Kamis (22/4/10).
Pasangan Candra Wijaya saat meraih medali emas Olimpiade Sydney 2000 itu berada di Jakarta untuk mengikuti turnamen khusus ganda putra, "Candra Wijaya Terbuka" yang berlangsung hingga Sabtu (24/4).
Meski optimistis Indonesia dapat meraih trofi di kejuaraan dunia beregu putra itu, Tony mengingatkan bahwa kekompakan tim sangat penting untuk meraih kemenangan.
"Dari dulu juga yang kita jaga kekompakan tim," ujar Tony yang dua kali memperkuat tim Piala Thomas Indonesia pada 1998 dan 2000 itu.
Mengenai pesaing, selain tim China yang sangat kuat, Tony mengingatkan agar tim Indonesia mewaspadai Denmark terutama ganda mereka serta tuan rumah Malaysia yang akan mengandalkan juara All England Lee Chong Wei dan ganda peringkat satu dunia Koo Kien Keat/Tan Boon Heong.
Soal ujicoba tim yang akan dilaksanakan di Solo, Jawa Tengah, Minggu (25/4/10), mantan pasangan Tony, Candra Wijaya mengingatkan agar tidak terlalu banyak acara seremonial.
"Ujicoba seharusnya dimanfaatkan pemain untuk memupuk kebersamaan dan menjalin persatuan tim," ujar Candra yang terakhir kali memperkuat tim Thomas Indonesia pada 2006.
Beberapa acara yang dijadwalkan diikuti para pemain selama dua hari dalam rangkaian acara ujicoba di Solo antara lain, mengunjungi pabrik tekstil, mencetak rekor MURI "Atlet Bulu Tangkis Indonesia Membatik Bersama" dan kunjungan ke Keraton.
"Pada tunggal, Indonesia masih punya Taufik (Hidayat), Sony (Dwi Kuncoro) dan Simon (Santoso), sedangkan pada ganda masih ada Markis Kido/Hendra Setiawan serta Alvent (Yulianto)/Hendra AG," ujar pebulu tangkis yang sejak 2002 bermukim di Amerika Serikat itu di Jakarta, Kamis (22/4/10).
Pasangan Candra Wijaya saat meraih medali emas Olimpiade Sydney 2000 itu berada di Jakarta untuk mengikuti turnamen khusus ganda putra, "Candra Wijaya Terbuka" yang berlangsung hingga Sabtu (24/4).
Meski optimistis Indonesia dapat meraih trofi di kejuaraan dunia beregu putra itu, Tony mengingatkan bahwa kekompakan tim sangat penting untuk meraih kemenangan.
"Dari dulu juga yang kita jaga kekompakan tim," ujar Tony yang dua kali memperkuat tim Piala Thomas Indonesia pada 1998 dan 2000 itu.
Mengenai pesaing, selain tim China yang sangat kuat, Tony mengingatkan agar tim Indonesia mewaspadai Denmark terutama ganda mereka serta tuan rumah Malaysia yang akan mengandalkan juara All England Lee Chong Wei dan ganda peringkat satu dunia Koo Kien Keat/Tan Boon Heong.
Soal ujicoba tim yang akan dilaksanakan di Solo, Jawa Tengah, Minggu (25/4/10), mantan pasangan Tony, Candra Wijaya mengingatkan agar tidak terlalu banyak acara seremonial.
"Ujicoba seharusnya dimanfaatkan pemain untuk memupuk kebersamaan dan menjalin persatuan tim," ujar Candra yang terakhir kali memperkuat tim Thomas Indonesia pada 2006.
Beberapa acara yang dijadwalkan diikuti para pemain selama dua hari dalam rangkaian acara ujicoba di Solo antara lain, mengunjungi pabrik tekstil, mencetak rekor MURI "Atlet Bulu Tangkis Indonesia Membatik Bersama" dan kunjungan ke Keraton.
Friday, April 16, 2010
Sayang, Greysia/Meiliana Tersingkir
JAKARTA, Kompas.com - Ganda puteri Greysia Polii/Meiliana Jauhari gagal ke semifinal kejuaraan bulu tangkis Asia karena kalah dari ganda Malaysia, Vivian Kah Mun Hoo/Woon Khe Wei, Jumat (16/04).
Greysia/Meiliana berjuang ketat selama satu jam 17 menit sebelum menyerah rubber game 24-26 21-11 19-21 dalam pertandingan di New Delhi, India tersebut.
Di game pertama, pertandingan berlangsung ketat sebelum ganda Indonesia menyerah 24-26. Namun di game kedua, Greysia/Meiliana mampu membalik keadaan dan unggul mudah 21-11.
Sayang di game ketiga, pasangan Indonesia ini tidak mampu mempertahankan ritme. Setelah sempat unggul, mereka kemudian berbalik tertinggal dan akhirnya menyerah 19-21.
Di babak semifinal, Sabtu (17/04), ganda Malaysia ini akan menghadapi unggulan 4 asal Thailand, Savitree Amitapai/Vacharaporn Munkit.
Dengan hasil ini, di babak semifinal Indonesia hanya menyisakan satu wakil yaitu Liliyana Natsir/Devin Lahardi Fitriawan di nomor ganda campuran. Mereka akan menunggu pemenang pertandingan perempatfinal lainnya antara unggulan 7 asal Malaysia, Chan Peng Soon/Goh Liu Ying yang bertemu pasangan Jepang, Hirokatsu Hashimoto/Mizuki Fujii.
Greysia/Meiliana berjuang ketat selama satu jam 17 menit sebelum menyerah rubber game 24-26 21-11 19-21 dalam pertandingan di New Delhi, India tersebut.
Di game pertama, pertandingan berlangsung ketat sebelum ganda Indonesia menyerah 24-26. Namun di game kedua, Greysia/Meiliana mampu membalik keadaan dan unggul mudah 21-11.
Sayang di game ketiga, pasangan Indonesia ini tidak mampu mempertahankan ritme. Setelah sempat unggul, mereka kemudian berbalik tertinggal dan akhirnya menyerah 19-21.
Di babak semifinal, Sabtu (17/04), ganda Malaysia ini akan menghadapi unggulan 4 asal Thailand, Savitree Amitapai/Vacharaporn Munkit.
Dengan hasil ini, di babak semifinal Indonesia hanya menyisakan satu wakil yaitu Liliyana Natsir/Devin Lahardi Fitriawan di nomor ganda campuran. Mereka akan menunggu pemenang pertandingan perempatfinal lainnya antara unggulan 7 asal Malaysia, Chan Peng Soon/Goh Liu Ying yang bertemu pasangan Jepang, Hirokatsu Hashimoto/Mizuki Fujii.
Satu Lagi Wakil Indonesia Gugur
JAKARTA, KOMPAS.com — Satu lagi wakil Indonesia gugur di perempat final turnamen bulu tangkis Kejuaraan Asia, Jumat (16/4/2010). Ganda putri Pelatnas Cipayung, Anneke Feinya Agustine/Annisa Wahyuni, gagal melewati adangan unggulan ketiga dari Taiwan, Cheng Wen Hsing/Chien Yu Chin, yang menaklukkan mereka straight set, 21-18, 21-12, dalam waktu 26 menit.
Dengan demikian, Indonesia kini tinggal menyisakan dua wakil yang akan tampil di babak delapan besar turnamen berhadiah 150.000 dollar AS ini. Sebelumnya, ganda putri Tontowi Ahmad/Greysia Polii sudah lebih dulu tersungkur karena kalah dari unggulan keenam asal Korea Selatan, Yoo Yeon Seong/Kim Min Jung.
Dua pasangan yang akan bertanding adalah ganda putri Meiliana Jauhari/Greysia Polii yang bertemu pasangan Malaysia, Hoo Vivian Kah Mun/Woon Khe Wei, serta ganda campuran Devin Lahardi Fitriawan (unggulan 5), yang ditantang pasangan Hongkong, Yohan Hadikusumo Wiratama/Tse Ying Suet.
Anneke/Annisa hanya mampu memberikan perlawanan seru pada set pertama. Sempat tertinggal cukup jauh, 1-5 dan 4-8, Anneke/Annisa bisa menyusul dan balik memimpin 9-8 setelah menuai empat poin beruntun. Pertarungan pun berlangsung ketat karena terjadi kejar-mengejar poin.
Sayang, Anneke/Annisa hanya mampu memberikan perlawanan berimbang hingga kedudukan 15-15. Pasalnya, selepas kedudukan itu lawan menyapu empat poin untuk unggul 19-15, sebelum menyudahinya dengan kemenangan 21-18.
Di set kedua, Anneke/Annisa sudah tak berdaya lagi. Sejak awal, mereka selalu tertinggal dan tak pernah bisa menyusul lawan yang berada di atas angin. Tertinggal 3-10, Anneke/Annisa sempat memangkas jarak menjadi 6-10, sebelum lawan menjauh lagi sampai menang 21-12.
Di semifinal, Sabtu (17/4/2010), pasangan Taiwan tersebut akan bertemu dengan Pan Pan/Tian Qing. Unggulan keenam dari China ini maju ke babak empat besar setelah menyingkirkan unggulan kedua dari Jepang, Miyuki Maeda/Satoko Suetsuna, dengan dua set langsung, 21-13, 21-10.
Dengan demikian, Indonesia kini tinggal menyisakan dua wakil yang akan tampil di babak delapan besar turnamen berhadiah 150.000 dollar AS ini. Sebelumnya, ganda putri Tontowi Ahmad/Greysia Polii sudah lebih dulu tersungkur karena kalah dari unggulan keenam asal Korea Selatan, Yoo Yeon Seong/Kim Min Jung.
Dua pasangan yang akan bertanding adalah ganda putri Meiliana Jauhari/Greysia Polii yang bertemu pasangan Malaysia, Hoo Vivian Kah Mun/Woon Khe Wei, serta ganda campuran Devin Lahardi Fitriawan (unggulan 5), yang ditantang pasangan Hongkong, Yohan Hadikusumo Wiratama/Tse Ying Suet.
Anneke/Annisa hanya mampu memberikan perlawanan seru pada set pertama. Sempat tertinggal cukup jauh, 1-5 dan 4-8, Anneke/Annisa bisa menyusul dan balik memimpin 9-8 setelah menuai empat poin beruntun. Pertarungan pun berlangsung ketat karena terjadi kejar-mengejar poin.
Sayang, Anneke/Annisa hanya mampu memberikan perlawanan berimbang hingga kedudukan 15-15. Pasalnya, selepas kedudukan itu lawan menyapu empat poin untuk unggul 19-15, sebelum menyudahinya dengan kemenangan 21-18.
Di set kedua, Anneke/Annisa sudah tak berdaya lagi. Sejak awal, mereka selalu tertinggal dan tak pernah bisa menyusul lawan yang berada di atas angin. Tertinggal 3-10, Anneke/Annisa sempat memangkas jarak menjadi 6-10, sebelum lawan menjauh lagi sampai menang 21-12.
Di semifinal, Sabtu (17/4/2010), pasangan Taiwan tersebut akan bertemu dengan Pan Pan/Tian Qing. Unggulan keenam dari China ini maju ke babak empat besar setelah menyingkirkan unggulan kedua dari Jepang, Miyuki Maeda/Satoko Suetsuna, dengan dua set langsung, 21-13, 21-10.
Devin/Liliyana ke Semifinal
JAKARTA, Kompas.com - Ganda campuran baru, Liliyana Natsir/Devin Lahardi maju ke babak semifinal kejuaraan bulu tangkis Asia setelah menyingkirkan ganda Hong Kong, Yohan Hadikusumo Wiratama/Tse Ying Suet.
Dalam pertandingan di New Delhi, Jumat (16/04) ini, Devin/Butet membutuhkan waktu 31 menit untuk mengalahkan lawannya tersebut dalam dua game 22-20 21-16.
Di babak sebelumnya, Devin/Butet yang merupakan unggulan lima menyisihkan ganda Korea Selatan 21-10 21-19. Dengan hasil ini, mereka akan menunggu pemenang pertandingan perempatfinal lainnya antara unggulan 7 asal Malaysia, Chan Peng Soon/Goh Liu Ying yang bertemu pasangan Jepang, Hirokatsu Hashimoto/Mizuki Fujii.
Dalam pertandingan di New Delhi, Jumat (16/04) ini, Devin/Butet membutuhkan waktu 31 menit untuk mengalahkan lawannya tersebut dalam dua game 22-20 21-16.
Di babak sebelumnya, Devin/Butet yang merupakan unggulan lima menyisihkan ganda Korea Selatan 21-10 21-19. Dengan hasil ini, mereka akan menunggu pemenang pertandingan perempatfinal lainnya antara unggulan 7 asal Malaysia, Chan Peng Soon/Goh Liu Ying yang bertemu pasangan Jepang, Hirokatsu Hashimoto/Mizuki Fujii.
Thursday, April 15, 2010
Djarum Sirkuit Nasional Bulutangkis Regional V di Pekanbaru Menanti Pertemuan Ketiga Fauzi dan Al
Bulutangkis.com -
Tunggal dewasa putra di kejuaraan Djarum Sirkuit Nasional (Djarum Sirnas) Bulutangkis Regional V di Pekanbaru, telah memasuki babak ketiga pada Kamis (15/4) sore waktu setempat. Para unggulan masih belum terhentikan.
Unggulan pertama, Fauzi Adnan dari PB Jaya Raya Suryanaga , dengan mudah melaju ke babak perempat final. Ia memastikan tempat di perempat final, setelah dengan mudah mengalahkan Deni Setianto dari PB Bank Sumsel Babel, 21-9 dan 21-15. Di babak berikutnya, Fauzi akan ditantang oleh unggulan delapan asal PB Mutiara Bandung, Alrie Guna Dharma setelah ia berhasil menang 21-13 dan 21-11 atas pemain non unggulan, Ferry Gunawan dari PB Taruna 45 Pekanbaru.
Sedangkan, Alamsyah melangkah mulus setelah menundukkan Anang Wahyudi dari PB SGS Elektrik. Tanpa kesulitan mantan atlet Pelatnas tersebut menggulung lawannya dengan 21-10 di kedua set. Alamsyah akan berhadapan dengan Achmad Rivai di perempat final. Atlet asal PB Ratih Banten tersebut berhasil menundukkan Martin S dari PB Mutiara Bandung dengan skor 21-18, 3-21, dan 21-12. “Mudah-mudahan besok bisa menang,” ungkap Alamsyah usai pertandingan.
Catatan kemenangan atas Achmad Rivai menjadikan Alamsyah cukup yakin akan bisa menembus babak final Djarum Sirnas Pekanbaru ini. “Saya sudah tiga kali bertemu Achmad Rivai waktu masih junior, sedangkan setelah masuk dewasa baru ketemu lagi satu kali di Piala Gubernur Riau bulan Februari lalu dan saya menang,” lanjutnya.
Partai final ideal di kelas tunggal dewasa putra ini akan terjadi, jika Alamsyah dan Fauzi sama-sama berhasil menembus babak final. Jika ini terjadi, pertandingan final nanti akan menjadi pertemuan ketiga antara Fauzi dan Alamsyah di tahun 2010 ini.
Pada pertandingan pertama di Djarum Sirnas Balikpapan, Alamsyah berhasil menang, dengan pertarungan tiga set. Namun satu minggu setelah Djarum Sirnas Balikpapan, Fauzi berhasil membalas kekalahannya di Piala Gubernur Riau. Ini menjadikan kedudukan pertandingan head to head mereka 1-1.
Alamsyah sendiri mengaku akan senang bila bisa berhadapan lagi dengan Fauzi di babak final nanti, “Siap capek lah kalo harus ketemu Fauzi lagi,” jelas Alamsyah. Sedangkan Fauzi mengakui ingin berkonsentrasi pada setiap pertandingan yang diikutinya, “Saya ingin berkonsentrasi pada setiap pertandingan, tapi ya tetap optimis untuk bisa terus menang,” jelasnya.
Jadi kita tunggu, apakah partai ideal ini akan terjadi di Pekanbaru? Sedangkan di kelas ganda taruna campuran terjadi kejutan, dimana Gloria Emanuelle Wijaya/Praveen Jordan yang diunggulkan di tempat ketiga, kembali tumbang di babak awal. Gloria/Praveen yang bermain melawan pasangan non unggulan asal PB Mutiara Bandung, Apid Rosidin/Mareta Dea Geovani, dipaksa menyerah dua set langsung. Menyerah 10-21 di set pertama, Gloria/Praveen sempat unggul 20-19 di set kedua, namun mereka gagal mengakhiri set kedua, malah justru berbalik kalah 21-23.Sedangkan unggulan pertama di nomor ini melaju mulus tanpa hambatan berarti. Pasangan M Andrean Permana/ Aan Dwi C berhasil mengalahkan Sugiarto/ Silvia Utari dari PB Bintang Mas dengan skor telak 21-6 dan 21-4
Tunggal dewasa putra di kejuaraan Djarum Sirkuit Nasional (Djarum Sirnas) Bulutangkis Regional V di Pekanbaru, telah memasuki babak ketiga pada Kamis (15/4) sore waktu setempat. Para unggulan masih belum terhentikan.
Unggulan pertama, Fauzi Adnan dari PB Jaya Raya Suryanaga , dengan mudah melaju ke babak perempat final. Ia memastikan tempat di perempat final, setelah dengan mudah mengalahkan Deni Setianto dari PB Bank Sumsel Babel, 21-9 dan 21-15. Di babak berikutnya, Fauzi akan ditantang oleh unggulan delapan asal PB Mutiara Bandung, Alrie Guna Dharma setelah ia berhasil menang 21-13 dan 21-11 atas pemain non unggulan, Ferry Gunawan dari PB Taruna 45 Pekanbaru.
Sedangkan, Alamsyah melangkah mulus setelah menundukkan Anang Wahyudi dari PB SGS Elektrik. Tanpa kesulitan mantan atlet Pelatnas tersebut menggulung lawannya dengan 21-10 di kedua set. Alamsyah akan berhadapan dengan Achmad Rivai di perempat final. Atlet asal PB Ratih Banten tersebut berhasil menundukkan Martin S dari PB Mutiara Bandung dengan skor 21-18, 3-21, dan 21-12. “Mudah-mudahan besok bisa menang,” ungkap Alamsyah usai pertandingan.
Catatan kemenangan atas Achmad Rivai menjadikan Alamsyah cukup yakin akan bisa menembus babak final Djarum Sirnas Pekanbaru ini. “Saya sudah tiga kali bertemu Achmad Rivai waktu masih junior, sedangkan setelah masuk dewasa baru ketemu lagi satu kali di Piala Gubernur Riau bulan Februari lalu dan saya menang,” lanjutnya.
Partai final ideal di kelas tunggal dewasa putra ini akan terjadi, jika Alamsyah dan Fauzi sama-sama berhasil menembus babak final. Jika ini terjadi, pertandingan final nanti akan menjadi pertemuan ketiga antara Fauzi dan Alamsyah di tahun 2010 ini.
Pada pertandingan pertama di Djarum Sirnas Balikpapan, Alamsyah berhasil menang, dengan pertarungan tiga set. Namun satu minggu setelah Djarum Sirnas Balikpapan, Fauzi berhasil membalas kekalahannya di Piala Gubernur Riau. Ini menjadikan kedudukan pertandingan head to head mereka 1-1.
Alamsyah sendiri mengaku akan senang bila bisa berhadapan lagi dengan Fauzi di babak final nanti, “Siap capek lah kalo harus ketemu Fauzi lagi,” jelas Alamsyah. Sedangkan Fauzi mengakui ingin berkonsentrasi pada setiap pertandingan yang diikutinya, “Saya ingin berkonsentrasi pada setiap pertandingan, tapi ya tetap optimis untuk bisa terus menang,” jelasnya.
Jadi kita tunggu, apakah partai ideal ini akan terjadi di Pekanbaru? Sedangkan di kelas ganda taruna campuran terjadi kejutan, dimana Gloria Emanuelle Wijaya/Praveen Jordan yang diunggulkan di tempat ketiga, kembali tumbang di babak awal. Gloria/Praveen yang bermain melawan pasangan non unggulan asal PB Mutiara Bandung, Apid Rosidin/Mareta Dea Geovani, dipaksa menyerah dua set langsung. Menyerah 10-21 di set pertama, Gloria/Praveen sempat unggul 20-19 di set kedua, namun mereka gagal mengakhiri set kedua, malah justru berbalik kalah 21-23.Sedangkan unggulan pertama di nomor ini melaju mulus tanpa hambatan berarti. Pasangan M Andrean Permana/ Aan Dwi C berhasil mengalahkan Sugiarto/ Silvia Utari dari PB Bintang Mas dengan skor telak 21-6 dan 21-4
Juara Dunia Ramaikan Piala Candra Wijaya
Jakarta (ANTARA News) - Ganda putra juara dunia 2005 Tony Gunawan/Howard Bach dipastikan tampil pada turnamen "Men`s Doubles Badminton Championship 2010" pada 21-24 April di Hall Bulutangkis Asia-Afrika, Jakarta.
"Pasangan Tony Gunawan/Howard Bach akan menjadi unggulan pertama pada kategori dewasa," ujar Candra Wijaya, juara ganda Olimpiade Sydney 2000 berpasangan dengan Tony Gunawan, dalam jumpa pers di "Candra Wijaya International Badminton Center" di Cengkareng, Jakarta Barat, Kamis.
Turnamen tersebut merupakan event kedua yang diadakan Candra Wijaya, yang pada tahun lalu, memunculkan pasangan Alvent Yulianto/Hendra Aprida Gunawan sebagai pemenang.
Namun pada event kali ini mereka tidak ikut berpartisipasi karena sedang mengikuti persiapan menghadapi putaran final Piala Thomas yang akan berlangsung bulan depan.
Berbeda dengan penyelenggaraan tahun lalu yang hanya menggelar tiga nomor kelompok umur, kali ini turnamen khusus ganda putra itu mempertandingkan lima kategori yaitu: Pemula (U-14),Remaja (16),Taruna (U-19),Dewasa (U-19) dan veteran.
Dalam acara tersebut juga akan diberikan penghargaan kepada legenda bulutangkis sebagai bentuk kepedulian, dedikasi, dan apresiasi atas jasa para mantan pemain ganda nasional.
Kali ini, penghargaan tersebut akan diberikan kepada pasangan juara All England 1981 dan 1984, Kartono/Heryanto.
Sementara itu, produsen peralatan olahraga, Yonex, yang mensponsori turnamen tersebut mengatakan, sejauh ini kualitas turnamen itu meningkat.
"Dari segi peserta kualitasnya meningkat dibanding tahun lalu," ujar perwakilan Yonex di Indonesia, Berry Tamba yang mengatakan mereka berkomitmen mendukung turnamen yang dianggap baru itu.
"Kami mendukung event ini sebagai bentuk sumbangsih terhadap bulu tangkis di Indonesia, karena turnamen khusus ganda putra itu terbilang baru," katanya.
"Pasangan Tony Gunawan/Howard Bach akan menjadi unggulan pertama pada kategori dewasa," ujar Candra Wijaya, juara ganda Olimpiade Sydney 2000 berpasangan dengan Tony Gunawan, dalam jumpa pers di "Candra Wijaya International Badminton Center" di Cengkareng, Jakarta Barat, Kamis.
Turnamen tersebut merupakan event kedua yang diadakan Candra Wijaya, yang pada tahun lalu, memunculkan pasangan Alvent Yulianto/Hendra Aprida Gunawan sebagai pemenang.
Namun pada event kali ini mereka tidak ikut berpartisipasi karena sedang mengikuti persiapan menghadapi putaran final Piala Thomas yang akan berlangsung bulan depan.
Berbeda dengan penyelenggaraan tahun lalu yang hanya menggelar tiga nomor kelompok umur, kali ini turnamen khusus ganda putra itu mempertandingkan lima kategori yaitu: Pemula (U-14),Remaja (16),Taruna (U-19),Dewasa (U-19) dan veteran.
Dalam acara tersebut juga akan diberikan penghargaan kepada legenda bulutangkis sebagai bentuk kepedulian, dedikasi, dan apresiasi atas jasa para mantan pemain ganda nasional.
Kali ini, penghargaan tersebut akan diberikan kepada pasangan juara All England 1981 dan 1984, Kartono/Heryanto.
Sementara itu, produsen peralatan olahraga, Yonex, yang mensponsori turnamen tersebut mengatakan, sejauh ini kualitas turnamen itu meningkat.
"Dari segi peserta kualitasnya meningkat dibanding tahun lalu," ujar perwakilan Yonex di Indonesia, Berry Tamba yang mengatakan mereka berkomitmen mendukung turnamen yang dianggap baru itu.
"Kami mendukung event ini sebagai bentuk sumbangsih terhadap bulu tangkis di Indonesia, karena turnamen khusus ganda putra itu terbilang baru," katanya.
Devin/Liliyana Ikut Jejak Tontowi/Greysia
JAKARTA, Kompas.com - Ganda campuran Indonesia Devin Lahardi Fitriawan/Liliyana Natsir terus memelihara asa untuk meraih prestasi terbaik di turnamen bulu tangkis Kejuaraan Asia. Pasangan Pelatnas Cipayung tersebut melangkah ke perempat final usai menang straight set 21-10, 21-19 atas pemain Korea Selatan Han Sang Hoon/Jang Ye Na, Kamis (15/4/10).
Dengan demikian, Indonesia belum kehilangan wakil di sektor ganda campuran. Pasalnya, sebelum Devin/Liliyana mendapatkan tiket babak delapan besar ini, pasangan pelatnas lainnya, Tontowi Ahmad/Greysia Polii, sudah lebih dulu menyegel tempat di perempat final usai menang 21-16, 21-16 atas pemain Vietnam Bao Duc Duong/Thi Hong Gam Thai.
Di perempat final, Jumat (16/4), Devin/Liliyana akan menghadapi pasangan Hongkong Yohan Hadikusumo Wiratama/Tse Ying Suet, yang menang rubber set 21-17, 6-21, 21-17 atas pemain Thailand Patipat Chalardchaleam/Savitree Amitapai. Sedangkan Tontowi/Greysia akan menghadapi unggulan keenam dari Korea Selatan Yoo Yeon Seong/Kim Min Jung, yang juga menang dua set langsung 21-12, 21-16 atas pasangan Taiwan Wu Chun Wei/Cheng Wen Hsing.
Dalam pertarungan berdurasi 29 menit ini, Devin/Liliyana mengawalinya dengan sangat meyakinkan. Pada set pertama, mereka sangat mendominasi pertarungan karena tidak pernah tersentuh oleh lawannya tersebut. Sejak unggul 2-0, Devin/Liliyana terus melejit, termasuk meraih sembilan poin secara beruntun untuk memimpin 15-3, sampai menang 21-10.
Pada set kedua, pertarungan berlangsung ketat karena terjadi kejar-mengejar poin. Bahkan, Devin/Liliyana sempat tertinggal empat poin dalam kedudukan 10-14. Tetapi, ketenangan dan mental yang kuat membuat Devin/Liliyana bisa menyusul dan mulai mengendalikan permainan untuk unggul 19-17. Sempat tersusul sehingga skor menjadi 19-19, Devin/Liliyana bisa keluar dari tekanan berkat dua poin beruntun untuk menang 21-19.
Hasil di sektor ganda campuran ini berbanding terbalik dengan apa yang terjadi pada sektor ganda putra, tunggal putra dan tunggal putri. Pasalnya, di tiga sektor itu (ganda putra, tunggal putra dan putri) Indonesia tidak punya wakil lagi untuk bermain di perempat final, karena semuanya sudah tersingkir.
Untuk nomor ganda campuran ini, ada tiga pasangan Pelatnas Cipayung yang ambil bagian. Selain Devin/Liliyana dan Tontowi/Greysia, tampil juga Muhammad Rijal/Debby Susanto. Sayang, langkah Rijal/Debby langsung terhenti di babak pertama karena kalah 18-21, 21-13, 11-21 dari pasangan Taiwan Lee Sheng Mu/Chien Yu Chin.
Dengan demikian, Indonesia belum kehilangan wakil di sektor ganda campuran. Pasalnya, sebelum Devin/Liliyana mendapatkan tiket babak delapan besar ini, pasangan pelatnas lainnya, Tontowi Ahmad/Greysia Polii, sudah lebih dulu menyegel tempat di perempat final usai menang 21-16, 21-16 atas pemain Vietnam Bao Duc Duong/Thi Hong Gam Thai.
Di perempat final, Jumat (16/4), Devin/Liliyana akan menghadapi pasangan Hongkong Yohan Hadikusumo Wiratama/Tse Ying Suet, yang menang rubber set 21-17, 6-21, 21-17 atas pemain Thailand Patipat Chalardchaleam/Savitree Amitapai. Sedangkan Tontowi/Greysia akan menghadapi unggulan keenam dari Korea Selatan Yoo Yeon Seong/Kim Min Jung, yang juga menang dua set langsung 21-12, 21-16 atas pasangan Taiwan Wu Chun Wei/Cheng Wen Hsing.
Dalam pertarungan berdurasi 29 menit ini, Devin/Liliyana mengawalinya dengan sangat meyakinkan. Pada set pertama, mereka sangat mendominasi pertarungan karena tidak pernah tersentuh oleh lawannya tersebut. Sejak unggul 2-0, Devin/Liliyana terus melejit, termasuk meraih sembilan poin secara beruntun untuk memimpin 15-3, sampai menang 21-10.
Pada set kedua, pertarungan berlangsung ketat karena terjadi kejar-mengejar poin. Bahkan, Devin/Liliyana sempat tertinggal empat poin dalam kedudukan 10-14. Tetapi, ketenangan dan mental yang kuat membuat Devin/Liliyana bisa menyusul dan mulai mengendalikan permainan untuk unggul 19-17. Sempat tersusul sehingga skor menjadi 19-19, Devin/Liliyana bisa keluar dari tekanan berkat dua poin beruntun untuk menang 21-19.
Hasil di sektor ganda campuran ini berbanding terbalik dengan apa yang terjadi pada sektor ganda putra, tunggal putra dan tunggal putri. Pasalnya, di tiga sektor itu (ganda putra, tunggal putra dan putri) Indonesia tidak punya wakil lagi untuk bermain di perempat final, karena semuanya sudah tersingkir.
Untuk nomor ganda campuran ini, ada tiga pasangan Pelatnas Cipayung yang ambil bagian. Selain Devin/Liliyana dan Tontowi/Greysia, tampil juga Muhammad Rijal/Debby Susanto. Sayang, langkah Rijal/Debby langsung terhenti di babak pertama karena kalah 18-21, 21-13, 11-21 dari pasangan Taiwan Lee Sheng Mu/Chien Yu Chin.
Wednesday, April 14, 2010
Kejuaraan Asia Ganda Putra Langsung Habis
New Delhi - Nasib buruk dialami seluruh ganda putra Indonesia yang tampil di Yonex-Sunrise Badminton Asia Championships 2010. Tiga pasangan yang dikirimkan langsung kandas di babak pertama.
Berlaga di Siri Fort Indoor Stadium, Kamis (15/4/2010) siang WIB, Luluk Hadiyanto/Joko Riyadi menjadi pasangan putra pertama yang gagal. Mereka dikalahkan unggulan delapan, Kenichi Hayakawa/Kenta Kazun, usai menjalani laga tiga set, 21-18, 16-21 dan 21-18.
Bona Septano/Rian Sukmawan tampil lebih buruk. Melawan pasangan Malaysia, Hee Chun Mak/Wee Kiong Tan, keduanya takluk straight set di angka 21-14, 21-18 dalam waktu 30 menit saja.
Harapan terakhir pasukan Merah Putih melalui Mohammad Ahsan/Yonatan Suryatama juga gagal memenuhi ekspektasi dan harus angkat koper lebih awal usai ditekuk Songphon Anugritayawan/Sudket Prapakamol. Meski demikian, pasangan Indonesia sudah memberikan perlawanan yang sengit.
Ganda Thailand berhasil menyabet set pertama dengan kedudukan 17-21. Namun, Ahsan/Yonatan sukses menyamakan kedudukan setelah menang 23-21, sebelum akhirnya dipaksa mengakui keunggulan tim lawan usai menyerah 20-22 di set ketiga.
Dengan hasil mengecewakan ini, Indonesia tidak lagi memiliki wakil dari sektor ganda putra dalam turnamen yang digelar di New Delhi India tersebut.
Berlaga di Siri Fort Indoor Stadium, Kamis (15/4/2010) siang WIB, Luluk Hadiyanto/Joko Riyadi menjadi pasangan putra pertama yang gagal. Mereka dikalahkan unggulan delapan, Kenichi Hayakawa/Kenta Kazun, usai menjalani laga tiga set, 21-18, 16-21 dan 21-18.
Bona Septano/Rian Sukmawan tampil lebih buruk. Melawan pasangan Malaysia, Hee Chun Mak/Wee Kiong Tan, keduanya takluk straight set di angka 21-14, 21-18 dalam waktu 30 menit saja.
Harapan terakhir pasukan Merah Putih melalui Mohammad Ahsan/Yonatan Suryatama juga gagal memenuhi ekspektasi dan harus angkat koper lebih awal usai ditekuk Songphon Anugritayawan/Sudket Prapakamol. Meski demikian, pasangan Indonesia sudah memberikan perlawanan yang sengit.
Ganda Thailand berhasil menyabet set pertama dengan kedudukan 17-21. Namun, Ahsan/Yonatan sukses menyamakan kedudukan setelah menang 23-21, sebelum akhirnya dipaksa mengakui keunggulan tim lawan usai menyerah 20-22 di set ketiga.
Dengan hasil mengecewakan ini, Indonesia tidak lagi memiliki wakil dari sektor ganda putra dalam turnamen yang digelar di New Delhi India tersebut.
Maria Langsung Angkat Koper
JAKARTA - Prediksi Maria Kristin Yulianti akan menemui hambatan di babak pertama Kejuaraan Asia terjawab. Pemain tunggal putri Pelatnas Cipayung itu langsung tersingkir cepat setelah dikalahkan Zhou Mi asal Hong Kong 21-15, 18-21, 16-21.
Kekalahan Maria sangat disayangkan. Sebab, peraih medali perunggu Olimpiade 2008 itu sempat unggul atas Zhou Mi di game pertama. Kegagalan di Kejuaraan Asia membuat Maria harus lebih mempersiapkan diri lebih matang sebelum memperkuat Indonesia di Piala Uber, 9-16 Mei mendatang.
Pelatih Tunggal Putri Pelatnas Cipayung Marleve Mainaky menjelaskan, pihaknya akan segera melakukan evaluasi atas kegagalan Maria di kejuaraan tersebut. Tapi, dia menyadari kualitas Zhou Mi memang lebih bagus ketimbang Maria.
Marleve melihat permainan unggulan kedua Hong Kong itu lebih stabil meski tertinggal di game awal. "Dia (Zhou Mi) memiliki mentalitas sangat baik. Permainannya tak terpengaruh oleh hasil buruk di game pertama. Dia justru bangkit mengejar ketertinggalannya," ungkap Marleve.
Marleve berharap anak didiknya itu akan memetik pelajaran penting usai kegagalan tersebut. Sebab, Maria merupakan salah satu pilar penting Indonesia dalam menjalani kejuaraan beregu di Malaysia, Mei mendatang.
"Maria harus memetik hal positif meski tersingkir di babak pertama. Dia wajib memompa motivasinya jika ingin tampil bagus membela Indonesia di Piala Uber," tandas Marleve.
Sementara hasil bagus diraih tunggal putra Andre Kurniawan Tedjono. Pebulu tangkis PB Djarum itu melenggang ke babak ketiga setelah mengandaskan rekan senegaranya Nugroho Andi Saputro 21-18, 21-18.
Kemenangan itu membuat Andre membuka peluangnya merebut juara di nomor tunggal putra Kejuaraan Asia tahun ini. Andre menunjukkan kualitasnya belum habis setelah memenangi dua pertandingan sekaligus dalam satu hari, Rabu (14/4/2010).
Selain mengalahkan Nugroho, Andre terlebih dahulu menyingkirkan Hsu Jen-hao di babak pertama melalui pertarungan sengit rubber game 21-18, 26-28, 21-10. "Saya berharap kemenangan itu akan memotivasi perjuangan saya di kejuaraan tersebut," ujar Andre melalui situs resmi turnamen.
Di babak ketiga, Andre akan mendapatkan tantangan cukup berat. Dia akan bertemu unggulan kelima asal Thailand Boonsak Ponsana usai mengalahkan pebulu tangkis Jepang Kazushi Yamada 21-16, 21-15.
Andre sadar peluangnya terbilang sempit melaju ke babak perempat final. Apalagi, dia akan menghadapi salah satu pemain syarat pengalaman asal Negeri Gajah tersebut. "Memang, peluang saya kecil. Tapi, saya tak ingin menyerah sebelum bertanding. Saya akan berusaha mengalahkannya," tandasnya.
Kekalahan Maria sangat disayangkan. Sebab, peraih medali perunggu Olimpiade 2008 itu sempat unggul atas Zhou Mi di game pertama. Kegagalan di Kejuaraan Asia membuat Maria harus lebih mempersiapkan diri lebih matang sebelum memperkuat Indonesia di Piala Uber, 9-16 Mei mendatang.
Hayom dan Tommy Gagal ke Babak Ketiga
JAKARTA, Kompas.com - Dua tunggal putra Pelatnas Cipayung gagal melangkah ke babak ketiga turnamen bulu tangkis Kejuaraan Asia di New Delhi, India, Rabu (14/4/10). Dionysius Hayom Rumbaka dan Tommy Sugiarto, gagal melewati adangan lawan-lawannya di babak kedua.
Hayom, yang merupakan unggulan ke-12, menyerah dua set langsung 14-21, 15-21 dari pemain Taiwan Chou Tien Chen dalam pertarungan berdurasi 31 menit. Setelah itu, giliran Tommy yang harus angkat koper karena kalah 14-21, 16-21 dari unggulan 13 asal India Kashyap Parupalli.
Dengan demikian, tunggal putra pelatnas tidak ada yang tersisa. Sektor ini, Indonesia tinggal berharap kepada dua pemain non-pelatnas, yaitu unggulan pertama Taufik Hidayat yang besok akan bertemu pemain Taiwan Hsueh Hsuan Yi, serta unggulan 15 asal PB Djarum Kudus, Andre Kurniawan Tedjono, yang akan melawan unggulan lima dari Thailand Boonsak Ponsana.
Kegagalan Hayom dan Tommy ini melengkapi prestasi buruk para pemain tunggal putri pemain Pelatnas Cipayung yang ambil bagian dalam turnamen berhadiah 150.000 dollar AS ini. Pasalnya, dua tunggal putri pelatnas Maria Kristin Yulianti dan Linda Weni Fanetri, juga langsung tersingkir. Di sektor tunggal putri ini, Indonesia tinggal berharap pada satu pemain dari PB Djarum Kudus, Fransiska Ratnasari, yang menang dramatis 21-14, 15-21, 23-21 atas pemain Taiwan Hung Shih Han.
Kamis (15/4), selain Fransiska, Taufik dan Andre, ada cukup banyak pemain Indonesia yang tampil untuk memperebutkan tiket perempat final. Pasalnya, besok mulai dipertandingkan nomor ganda putra dan ganda putri, di mana ada beberapa pasangan Tanah Air yang ambil bagian.
Hayom, yang merupakan unggulan ke-12, menyerah dua set langsung 14-21, 15-21 dari pemain Taiwan Chou Tien Chen dalam pertarungan berdurasi 31 menit. Setelah itu, giliran Tommy yang harus angkat koper karena kalah 14-21, 16-21 dari unggulan 13 asal India Kashyap Parupalli.
Dengan demikian, tunggal putra pelatnas tidak ada yang tersisa. Sektor ini, Indonesia tinggal berharap kepada dua pemain non-pelatnas, yaitu unggulan pertama Taufik Hidayat yang besok akan bertemu pemain Taiwan Hsueh Hsuan Yi, serta unggulan 15 asal PB Djarum Kudus, Andre Kurniawan Tedjono, yang akan melawan unggulan lima dari Thailand Boonsak Ponsana.
Kegagalan Hayom dan Tommy ini melengkapi prestasi buruk para pemain tunggal putri pemain Pelatnas Cipayung yang ambil bagian dalam turnamen berhadiah 150.000 dollar AS ini. Pasalnya, dua tunggal putri pelatnas Maria Kristin Yulianti dan Linda Weni Fanetri, juga langsung tersingkir. Di sektor tunggal putri ini, Indonesia tinggal berharap pada satu pemain dari PB Djarum Kudus, Fransiska Ratnasari, yang menang dramatis 21-14, 15-21, 23-21 atas pemain Taiwan Hung Shih Han.
Kamis (15/4), selain Fransiska, Taufik dan Andre, ada cukup banyak pemain Indonesia yang tampil untuk memperebutkan tiket perempat final. Pasalnya, besok mulai dipertandingkan nomor ganda putra dan ganda putri, di mana ada beberapa pasangan Tanah Air yang ambil bagian.
Kejuaraan Bulutangkis Asia 2010 Tunggal Putra, Tunggal Putri dan Ganda Campuran Dimulai Hari ini
Bulutangkis.com - Kejuaraan Bulutangkis Asia 2010 yang berlangsung di New Delhi, India akan dimulai hari ini (Rabu, 14/04/10) dengan mempertandingkan nomor tunggal putra, tunggal putri dan ganda campuran. Tunggal putri Indonesia Aprilia Yuswandari yang memulai pertandingan dari babak kualifikasi telah tersingkir saat berhadapan dengan pebulutangkis Korea Selatan Win Jin Ah dengan skor 18-21, 21-8, 17-21 (Senin, 12/04/10).
Kegagalan Aprilia menyisakan tiga tunggal putri lainnya Fransisca Ratnasari, Linda Weni Fanetri dan Maria Kristin Yulianti. Hari ini Fransisca Ratnasari akan menghadapi pebulutangkis Taipei Hung Shih Han, Linda Weni Fanetri akan bertemu dengan Aiying Xing dari Singapura. Sementara Maria Kristin Yulianti akan menghadapi pebulutangkis Hongkong unggulan dua Zhou Mi.
Lima pebulutangkis Indonesia akan bertanding di nomor tunggal putra. Taufik Hidayat merupakan unggulan satu akan mendapat tantangan pebulutangkis Nepal Indra Mehata. Nugroho Andi Saputro akn menghadapi Nandagopal K pebulutangkis India. Andre Kurniawan Tedjono yang diunggulkan pada posisi lima belas akan menghadapi pebulutangkis Taipei Jen Hau Hsu. Tommy Sugiarto akan menghadapi Kim Sa Rang dari Korea Selatan. Sementara Dionysius Hayom Rumbaka sebagai unggulan dua belas akan menghadapi Nguyen Hoang Hai dari Vietnam.
Pada nomor ganda campuran akan bertanding hari ini tiga pasangan. Pasangan Muhammad Rijal/ Debby Susanto akan menghadapi pasangan ganda campuran Taipei Lee Sheng Mu/ Chien Yu Chin. Tontowi Ahmad yang dicoba berpasangan dengan Greysia Polii akan menghadapi ganda campuran Thailand Sudket Prapakamol/ Saralee Thoungthongkam yang merupakan unggulan empat. Sementara Devin Lahardi Fitriawan kini tidak lagi berpasangan dengan Lita Nurlita yang telah mengundurkan diri dari pelatnas akan berpasangan dengan Lilyana Natsir sebagai unggulan lima akan menghadapi pasangan ganda campuran Tarun Kona/ Shruti Kurian dari India.
Pertandingan hari ini akan dimulai pada jam 09.00 waktu New Delhi. Taufik Hidayat hari ini mengawali pertandingan atlit-atlit Indonesia pada jam 09.30 waktu setempat. Ada perbedaan satu setengah jam lebih awal dengan waktu di Jakarta.
Kegagalan Aprilia menyisakan tiga tunggal putri lainnya Fransisca Ratnasari, Linda Weni Fanetri dan Maria Kristin Yulianti. Hari ini Fransisca Ratnasari akan menghadapi pebulutangkis Taipei Hung Shih Han, Linda Weni Fanetri akan bertemu dengan Aiying Xing dari Singapura. Sementara Maria Kristin Yulianti akan menghadapi pebulutangkis Hongkong unggulan dua Zhou Mi.
Lima pebulutangkis Indonesia akan bertanding di nomor tunggal putra. Taufik Hidayat merupakan unggulan satu akan mendapat tantangan pebulutangkis Nepal Indra Mehata. Nugroho Andi Saputro akn menghadapi Nandagopal K pebulutangkis India. Andre Kurniawan Tedjono yang diunggulkan pada posisi lima belas akan menghadapi pebulutangkis Taipei Jen Hau Hsu. Tommy Sugiarto akan menghadapi Kim Sa Rang dari Korea Selatan. Sementara Dionysius Hayom Rumbaka sebagai unggulan dua belas akan menghadapi Nguyen Hoang Hai dari Vietnam.
Pada nomor ganda campuran akan bertanding hari ini tiga pasangan. Pasangan Muhammad Rijal/ Debby Susanto akan menghadapi pasangan ganda campuran Taipei Lee Sheng Mu/ Chien Yu Chin. Tontowi Ahmad yang dicoba berpasangan dengan Greysia Polii akan menghadapi ganda campuran Thailand Sudket Prapakamol/ Saralee Thoungthongkam yang merupakan unggulan empat. Sementara Devin Lahardi Fitriawan kini tidak lagi berpasangan dengan Lita Nurlita yang telah mengundurkan diri dari pelatnas akan berpasangan dengan Lilyana Natsir sebagai unggulan lima akan menghadapi pasangan ganda campuran Tarun Kona/ Shruti Kurian dari India.
Pertandingan hari ini akan dimulai pada jam 09.00 waktu New Delhi. Taufik Hidayat hari ini mengawali pertandingan atlit-atlit Indonesia pada jam 09.30 waktu setempat. Ada perbedaan satu setengah jam lebih awal dengan waktu di Jakarta.
Maria Kristin Langsung Terdepak, Disingkirkan Zhou Mi
JAKARTA, Kompas.com- Maria Kristin Yulianti langsung terdepak di babak pertama turnamen bulu tangkis Kejuaraan Asia di New Delhi, India, Rabu (14/4/10). Peraih medali perunggu Olimpiade Beijing 2008 ini disingkirkan pemain Hongkong Zhou Mi dengan 21-15, 18-21, 16-21.
Hasil ini tentu saja sangat menyesakkan bagi Maria Kristin, karena performanya tak kunjung membaik sejak meraih perunggu di Olimpiade tersebut. Padahal, Maria Kristin diharapkan bisa berprestasi di turnamen berhadiah 150.000 dollar AS ini, untuk mendongkrak kembali posisinya yang sekarang di urutan 50 BWF.
Dalam duel berdurasi 56 menit ini, Maria Kristin sempat menguak harapan untuk lolos ke babak kedua. Setelah tampil impresif di set pertama untuk meraih kemenangan 21-15, Maria Kristin juga mengawali set kedua dengan sangat manis karena selalu unggul dalam pengumpulan poin.
Selepas skor 1-1, Maria Kristin terus melejit hingga memimpin 12-7. Meskipun jarak itu sempat dipangkas oleh Zhou Mi menjadi 11-13, Maria Kristin kembali melaju hingga memimpin 17-12, untuk menguak harapan mengakhiri pertarungan melelahkan itu.
Namun, Zhou Mi tak mudah menyerah. Pelan tapi pasti, unggulan kedua ini mengejar dan balik memimpin 19-17 setelah mengemas tujuh poin secara beruntun. Dalam posisi ini, Zhou Mi tak terbendung lagi untuk menang 21-18, sekaligus memaksa rubber game.
Pada set penentuan, performa Maria Kristin sudah menurun drastis. Sebaliknya, Zhou Mi berada di atas angin, sehingga mantan pemain nomor satu dunia ini dengan mudah meraih angka dan tak terkejar lagi selepas kedudukan 5-5, hingga menang 21-16.
Nasib serupa juga dialami rekan Maria Kristin dari Pelatnas Cipayung, Linda Weni Fanetri. Melawna pemain Singapura Xing Aiying, Linda Weni menyerah dua set langsung 18-21, 11-21 dalam waktu 32 menit.
Hasil ini tentu saja sangat menyesakkan bagi Maria Kristin, karena performanya tak kunjung membaik sejak meraih perunggu di Olimpiade tersebut. Padahal, Maria Kristin diharapkan bisa berprestasi di turnamen berhadiah 150.000 dollar AS ini, untuk mendongkrak kembali posisinya yang sekarang di urutan 50 BWF.
Dalam duel berdurasi 56 menit ini, Maria Kristin sempat menguak harapan untuk lolos ke babak kedua. Setelah tampil impresif di set pertama untuk meraih kemenangan 21-15, Maria Kristin juga mengawali set kedua dengan sangat manis karena selalu unggul dalam pengumpulan poin.
Selepas skor 1-1, Maria Kristin terus melejit hingga memimpin 12-7. Meskipun jarak itu sempat dipangkas oleh Zhou Mi menjadi 11-13, Maria Kristin kembali melaju hingga memimpin 17-12, untuk menguak harapan mengakhiri pertarungan melelahkan itu.
Namun, Zhou Mi tak mudah menyerah. Pelan tapi pasti, unggulan kedua ini mengejar dan balik memimpin 19-17 setelah mengemas tujuh poin secara beruntun. Dalam posisi ini, Zhou Mi tak terbendung lagi untuk menang 21-18, sekaligus memaksa rubber game.
Pada set penentuan, performa Maria Kristin sudah menurun drastis. Sebaliknya, Zhou Mi berada di atas angin, sehingga mantan pemain nomor satu dunia ini dengan mudah meraih angka dan tak terkejar lagi selepas kedudukan 5-5, hingga menang 21-16.
Nasib serupa juga dialami rekan Maria Kristin dari Pelatnas Cipayung, Linda Weni Fanetri. Melawna pemain Singapura Xing Aiying, Linda Weni menyerah dua set langsung 18-21, 11-21 dalam waktu 32 menit.
Awal yang Bagus! Devin/Liliyana Melangkah Mulus
JAKARTA, Kompas.com - Ganda campuran Indonesia Devin Lahardi Fitriawan/Liliyana Natsir mengawali langkah mereka dengan mulus di ajang Kejuaraan Asia. Dalam partai perdananya, Rabu (14/4/10) di New Delhi, India, pasangan yang merupakan unggulan kelima ini menang mudah 21-9, 21-9 atas pasangan tuan rumah Tarun Kona/Shruti Kurian.
Di babak kedua, Kamis (15/4), Devin/Liliyana akan menghadapi Sang Hoon Han/Ye Na Jang untuk memperebutkan tiket ke perempat final turnamen berhadiah 150.000 dollar AS ini. Pasangan Korea Selatan ini juga lolos setelah menang dua set langsung 21-14, 21-9 atas pemain tuan rumah Jishnu Sanyal/Jyotshna P.
Dengan demikian, dua ganda campuran Indonesia melangkah ke babak kedua karena sebelumnya, pasangan Tontowi Ahmad/Greysia Polii juga menyegel tempat di babak kedua berkat kemenangan 21-19, 21-14 atas unggulan keempat dari India Sudket Prapakamol/Saralee Thoungthongkam. Selanjutnya, Tontowi/Greysia bertemu dengan pasangan Vietnam Bao Duc Duong/Thi Hong Gam Thai, yang lolos usai menang dua set langsung 21-17, 21-17 atas kompatriotnya Nguyen Khang Huynh/Nguyen Nhung Le Ngoc.
Sebenarnya, ada tiga ganda campuran Indonesia yang ambil bagian dalam turnamen ini. Sayang, pasangan Muhammad Rijal/Debby Susanto langsung tersingkir, karena kalah 18-21, 21-13, 11-21 dari pasangan Taiwan Lee Sheng Mu/Chien Yu Chin.
Bersama Devin, Liliyana yang biasanya berpasangan dengan Nova Widianto--mereka dipisahkan jika tampil di turnamen non super series--, tampil mengesankan dalam partai perdananya ini. Terbukti, mereka sangat dominan selama pertarungan berdurasi 19 menit tersebut.
Pada set pertama, Devin/Liliyana hanya sekali tersentuh oleh Tarun/Shruti ketika bisa menyamakan kedudukan 1-1. Tetapi setelah itu, Devin/Liliyana langsung melejit dengan raihan empat poin beruntun, sampai akhirnya mennag 21-9.
Mirip set pertama, di game kedua pun Devin/Liliyana melaju kencang usai kedudukan 1-1. Meskipun jaraknya sempat terpangkas hingga selisih satu poin saat kedudukan 3-4, Devin/Liliyana kembali menjauh. Selepas unggul 10-6, Devin/Liliyana hanya kehilangan satu poin hingga memimpin 20-7. Setelah "memberikan" lawan dua poin, Devin/Liliyana mengakhiri set kedua dengan 21-9, untuk meraih tiket ke babak kedua.
Di babak kedua, Kamis (15/4), Devin/Liliyana akan menghadapi Sang Hoon Han/Ye Na Jang untuk memperebutkan tiket ke perempat final turnamen berhadiah 150.000 dollar AS ini. Pasangan Korea Selatan ini juga lolos setelah menang dua set langsung 21-14, 21-9 atas pemain tuan rumah Jishnu Sanyal/Jyotshna P.
Dengan demikian, dua ganda campuran Indonesia melangkah ke babak kedua karena sebelumnya, pasangan Tontowi Ahmad/Greysia Polii juga menyegel tempat di babak kedua berkat kemenangan 21-19, 21-14 atas unggulan keempat dari India Sudket Prapakamol/Saralee Thoungthongkam. Selanjutnya, Tontowi/Greysia bertemu dengan pasangan Vietnam Bao Duc Duong/Thi Hong Gam Thai, yang lolos usai menang dua set langsung 21-17, 21-17 atas kompatriotnya Nguyen Khang Huynh/Nguyen Nhung Le Ngoc.
Sebenarnya, ada tiga ganda campuran Indonesia yang ambil bagian dalam turnamen ini. Sayang, pasangan Muhammad Rijal/Debby Susanto langsung tersingkir, karena kalah 18-21, 21-13, 11-21 dari pasangan Taiwan Lee Sheng Mu/Chien Yu Chin.
Bersama Devin, Liliyana yang biasanya berpasangan dengan Nova Widianto--mereka dipisahkan jika tampil di turnamen non super series--, tampil mengesankan dalam partai perdananya ini. Terbukti, mereka sangat dominan selama pertarungan berdurasi 19 menit tersebut.
Pada set pertama, Devin/Liliyana hanya sekali tersentuh oleh Tarun/Shruti ketika bisa menyamakan kedudukan 1-1. Tetapi setelah itu, Devin/Liliyana langsung melejit dengan raihan empat poin beruntun, sampai akhirnya mennag 21-9.
Mirip set pertama, di game kedua pun Devin/Liliyana melaju kencang usai kedudukan 1-1. Meskipun jaraknya sempat terpangkas hingga selisih satu poin saat kedudukan 3-4, Devin/Liliyana kembali menjauh. Selepas unggul 10-6, Devin/Liliyana hanya kehilangan satu poin hingga memimpin 20-7. Setelah "memberikan" lawan dua poin, Devin/Liliyana mengakhiri set kedua dengan 21-9, untuk meraih tiket ke babak kedua.
Acungan Jempol untuk Ratnasari!
JAKARTA, Kompas.com - Acungan jempol buat Fransiska Ratnasari. Tunggal putri Indonesia ini berhasil mengatasi tekanan sehingga memenangkan pertarungan dramatis melawan pemain Taiwan Hung Hsih Han dalam babak pertama turnamen bulu tangkis Kejuaraan Asia di New Delhi, India, Rabu (14/4/10).
Pada pertarungan menegangkan selama 50 menit itu, Fransiska sempat berada dalam kondisi kritis di set penentuan. Tetapi, pemain PB Djarum Kudus ini mampu bangkit hingga akhirnya lolos ke babak kedua turnamen berhadiah 150.000 dollar AS ini setelah menang 21-14, 15-21, 23-21.
Keberhasilan Fransiska ini membuat Indonesia masih memiliki wakil di sektor tunggal putri. Dia menjadi satu-satunya harapan untuk merengkuh gelar, karena dua wakil lainnya dari Pelatnas Cipayung, Maria Kristin Yulianti dan Linda Weni Fanetri, langsung tersingkir. Maria Kristin menyerah 21-15, 18-21, 16-21 dari unggulan kedua asal Hongkong Zhou Mi, dan Linda Weni menyerah 18-21, 11-21 dari pemain Singapura Xing Aiying.
Fransiska mengawali pertandingan ini dengan sangat meyakinkan. Setelah tertinggal 2-5, dia bisa menyusul sehingga terjadi pertarungan ketat sampai kedudukan 7-7. Tetapi setelah itu, Fransiska tak terbendung lagi karena dia meraup enam poin secara beruntun untuk unggul 13-7 hingga menang 21-14.
Namun di babak kedua, performa Fransiska menurun dan sebaliknya Hung Shih tampil agresif. Alhasil, pemain Taiwan ini melaju kencang selepas skor 4-4 sehingga unggul jauh sampai menang 21-15, sekaligus memaksa rubber game.
Pada set penentuan terjadi kejar-mengejar poin. Fransiska lebih dulu memimpin 5-2, tetapi bisa disusul menjadi 6-6 dan kemudian tertinggal 9-13. Namun, Fransiska bisa bangkit dan meraup tujuh poin untuk balik memimpin 16-13 hingga meraih match point dalam kedudukan 20-17.
Butuh satu poin saja untuk mengakhiri pertandingan, Fransiska justru tertahan. Hung Shih menyapu empat poin sehingga meraih keuntungan karena balik memimpin 21-20. Dalam kondisi kritis ini, Fransiska tetap tampil tenang sehingga dia berhasil menyamakan kedudukan dan menambah dua poin lagi untuk menang 23-21, sekaligus meraih tiket ke babak kedua.
Pada pertarungan menegangkan selama 50 menit itu, Fransiska sempat berada dalam kondisi kritis di set penentuan. Tetapi, pemain PB Djarum Kudus ini mampu bangkit hingga akhirnya lolos ke babak kedua turnamen berhadiah 150.000 dollar AS ini setelah menang 21-14, 15-21, 23-21.
Keberhasilan Fransiska ini membuat Indonesia masih memiliki wakil di sektor tunggal putri. Dia menjadi satu-satunya harapan untuk merengkuh gelar, karena dua wakil lainnya dari Pelatnas Cipayung, Maria Kristin Yulianti dan Linda Weni Fanetri, langsung tersingkir. Maria Kristin menyerah 21-15, 18-21, 16-21 dari unggulan kedua asal Hongkong Zhou Mi, dan Linda Weni menyerah 18-21, 11-21 dari pemain Singapura Xing Aiying.
Fransiska mengawali pertandingan ini dengan sangat meyakinkan. Setelah tertinggal 2-5, dia bisa menyusul sehingga terjadi pertarungan ketat sampai kedudukan 7-7. Tetapi setelah itu, Fransiska tak terbendung lagi karena dia meraup enam poin secara beruntun untuk unggul 13-7 hingga menang 21-14.
Namun di babak kedua, performa Fransiska menurun dan sebaliknya Hung Shih tampil agresif. Alhasil, pemain Taiwan ini melaju kencang selepas skor 4-4 sehingga unggul jauh sampai menang 21-15, sekaligus memaksa rubber game.
Pada set penentuan terjadi kejar-mengejar poin. Fransiska lebih dulu memimpin 5-2, tetapi bisa disusul menjadi 6-6 dan kemudian tertinggal 9-13. Namun, Fransiska bisa bangkit dan meraup tujuh poin untuk balik memimpin 16-13 hingga meraih match point dalam kedudukan 20-17.
Butuh satu poin saja untuk mengakhiri pertandingan, Fransiska justru tertahan. Hung Shih menyapu empat poin sehingga meraih keuntungan karena balik memimpin 21-20. Dalam kondisi kritis ini, Fransiska tetap tampil tenang sehingga dia berhasil menyamakan kedudukan dan menambah dua poin lagi untuk menang 23-21, sekaligus meraih tiket ke babak kedua.
Tuesday, April 13, 2010
Biodata Riyanto Subagja
Nama | : | Riyanto Subagja |
Tempat/Tgl. Lahir | : | Jakarta, 28 April 1993 |
Peringkat Dunia | : | Tunggal Putra |
Peringkat Nasional | : | Tunggal Putra |
: | riyantosubagja@yahoo.com | |
Tahun Bergabung | : | 2006 |
Kategori Pertandingan | : | Tunggal Putra |
Tangan (Kiri/Kanan) | : | Tangan Kanan |
Tinggi Badan | : | 179 cm |
Bagaimana mengawali karir bulu tangkis | : | Pernah kalah dipertandingan antar sekolah dasar, sehingga saya terpecut untuk serius menjadi pemain bulutangkis |
Prestasi | : | - 16 Besar Badminton Asia Youth Under-19 Malaysia 2010 (Individual) - Juara III Badminton Asia Youth Under-19 Malaysia 2010 (Mixed Team) - Juara I Kejurnas 2009 - Juara III Sirnas Makassar 2009 - Juara I Tangkas Alfamart Junior Int. Challenge 2009 - Juara I Djarum Sirkuit Nasional Bali 2009 - Juara I Auckland International 2009 - Juara II Indocock Surabaya 2009 - Juara I Sirnas Kalimantan 2009 - Perempat finalis Laos Future Series 2008 - Juara I Sirnas Kalimantan 2007 |
Pertandingan paling mengesankan | : | Sirnas Kalimantan tahun 2007 dan tahun 2009, karena saya menjadi juara dua kali, yakni dikelompok remaja dan taruna. Saya bermain bagus dan dapat mengalahkan lawan –lawan yang sebelumnya belum pernah saya kalahkan. Pada tahun 2007 saya menang melawan Nelvin (Djarum) dan tahun 2009 menang melawan Subhan Hasan (Jaya Raya) |
Pertandingan paling mengecewakan | : | Sirnas Batam 2008 saya kalah dari Siswanto (SNGG) di babak pertama. Permainan saya tidak bisa keluar karena permainan saya tertekan oleh lawan |
Lawan paling tangguh | : | Engga Setiawan |
Rekan berlatih favorit | : | Randy Sulistya Saputra |
Pertama kali menjadi wakil negara pada | : | Laos Future Series 2008 |
Cita-cita/harapan untuk bulu tangkis | : | Ingin menjadi juara dunia |
Hobi | : | Main Game |
Makanan favorit | : | Sop Buntut |
Film favorit | : | Rambo |
Lagu favorit | : | Hanya ingin kau tahu |
Aktor/Aktris favorit | : | Sylvester Stalone |
Atlit favorit | : | Taufik Hidayat, Lin Dan, Christiano Ronaldo |
Acara TV favorit | : | Deal Or No Deal |
Cita-cita bila tidak berkarir di bulu tangkis | : | Membuka usaha dibidang olahraga |
Tentang saya | : | Ingin selalu menjadi yang terbaik |
Biodata Maria Kristin Yulianti
Nama | : | Maria Kristin Yulianti |
Tempat/Tgl. Lahir | : | Tuban, 25 Juni 1985 |
Peringkat Dunia | : | Tunggal Putri |
Peringkat Nasional | : | Tunggal Putri |
: | mariakristin_7@yahoo.com | |
Tahun Bergabung | : | 1998 |
Kategori Pertandingan | : | Tunggal Putri |
Tangan (Kiri/Kanan) | : | Tangan Kanan |
Tinggi Badan | : | 169 cm |
Bagaimana mengawali karir bulu tangkis | : | Hobi |
Prestasi | : | - Juara I Kejurnas 2009 - Semifinalis Sudirman Cup Guangzhou 2009 - Medali Perunggu Olimpiade Beijing 2008 - Juara II Djarum Indonesia Open SS 2008 - Juara II Uber Cup Jakarta Mei 2008 - Perempat Finalis Jerman Open Februari 2008 - Medali Emas Sea Games Perseorangan Desember 2007 - Medali Emas Sea Games Tim Putri Desember 2007 - Perempat Finalis Taiwan GP 2007 - 8 Besar Indonesia Open 2007 - Juara II Jerman Open 2006 - Juara I Singapore Satellite 2006 - Juara I Surabaya Satellite 2006 |
Pertandingan paling mengesankan | : | Pertandingan di Sudirman Cup 2003, karena pada saat melawan Inggris bisa mengalahkan pemain yang rankingnya jauh diatas saya dan bisa menyumbangkan point buat regu Indonesia |
Pertandingan paling mengecewakan | : | Pertandingan di Uber Cup 2006, karena selain baru cedera, permainan saya kurang bisa maksimal, membuat saya drop dan tidak bisa mengeluarkan kemampuan saya dengan maksimal |
Lawan paling tangguh | : | Semua pemain dari China |
Rekan berlatih favorit | : | Fransiska Ratnasari |
Pertama kali menjadi wakil negara pada | : | ASEAN School 2002 di Malaysia |
Cita-cita/harapan untuk bulu tangkis | : | Juara Olimpiade, akhir tahun 2007 harus bisa masuk ranking dunia 10 besar |
Hobi | : | Membaca, shopping |
Makanan favorit | : | Kepiting saos padang dan segala jenis masakan udang |
Film favorit | : | Harry Potter |
Lagu favorit | : | From This Moment |
Aktor/Aktris favorit | : | Tom Cruise |
Atlit favorit | : | David Beckham |
Acara TV favorit | : | Ceriwis [talk show] |
Cita-cita bila tidak berkarir di bulu tangkis | : | Menjadi wanita karier |
Tentang saya | : | - Selalu berusaha & berdoa - Bertanggung jawab - Disiplin |
Biodata Shendy Puspa Irawati
Nama | : | Shendy Puspa Irawati |
Tempat/Tgl. Lahir | : | Nganjuk, 20 Mei 1987 |
Peringkat Dunia | : | Ganda Putri Ganda Campuran |
Peringkat Nasional | : | Ganda Putri Ganda Campuran |
: | shen_yogos@yahoo.com | |
Tahun Bergabung | : | 2005 |
Kategori Pertandingan | : | Ganda Putri, Ganda Campuran |
Tangan (Kiri/Kanan) | : | Tangan Kanan |
Tinggi Badan | : | 176 cm |
Bagaimana mengawali karir bulu tangkis | : | Hobi |
Prestasi | : | - Juara II Kejurnas 2009 - Juara II Philippine Open Grand Prix Gold 2009 - Semifinalis Malaysia Super Series 2009 - Juara I Vietnam Open Grand Prix 2008 - Juara I Vietnam Open Grand Prix 2008 (Ganda Campuran) - Juara I Astec Open Jakarta 2008 - Runner KLRC Bulgaria Grand Prix 2008 - Runner KLRC Bulgaria Grand Prix 2008 (Ganda Campuran) - Runner Up Dutch Open 2008 - Runner Up Dutch Open 2008 (Ganda Campuran) - Runner Up Bitburger Open Jerman 2008 - Juara I Indonesia Challenge Surabaya 2008 - Juara I Indonesia Challenge Surabaya 2008 (Ganda Campuran) - Juara I Beregu Gubernur Cup Kudus 2008 - Juara I Sinar Mutiara Tegal 2008 - Perempat Final Thailand Open 2008 - Semifinal Djarum Indonesia Open 2008 - Perempat Final Djarum Indonesia Open 2008 (Ganda Campuran) - Juara I Le Volant d'or de Toulouse 2008 (Ganda Campuran) - Juara I Le Volant d'or de Toulouse 2008 - Juara I Spanish Open 2008 - Juara I Walikota Cup Surabaya Mei 2008 - Juara I Ganda Campuran Finnish International 2008 - Juara I Polish International 2008 - Runner Up KLRC New Zealand Open 2007 - Juara I Bahrain Series 2007 - Juara I Jakarta Open 2007 - Juara I Kejurnas 2005 |
Pertandingan paling mengesankan | : | Pertandingan di KLRC New Zealand Open 2007, karena dapat mengalahkan Joanne/ Lim Pek Siah yang lebih senior dan berperingkat lebih baik |
Pertandingan paling mengecewakan | : | Pertandingan di Japan Challenge 2007, karena saya kalah dengan pemain non unggulan, padahal di atas kertas saya bisa memenangkannya dengan mudah |
Lawan paling tangguh | : | Diri sendiri, seluruh pemain ganda China dan Korea |
Rekan berlatih favorit | : | Semua atlit Ganda Putri Jakarta |
Pertama kali menjadi wakil negara pada | : | German Junior 2002 (perorangan di Tunggal Putri) |
Cita-cita/harapan untuk bulu tangkis | : | Masuk peringkat 10 dunia dan bisa menjuarai pertandingan internasional |
Hobi | : | Mendengarkan musik, bermain gitar, menonton bioskop |
Makanan favorit | : | Bakso |
Film favorit | : | The Last Samurai |
Lagu favorit | : | Rama - Bertahan |
Aktor/Aktris favorit | : | Tom Cruise |
Atlit favorit | : | Xie Xingfang |
Acara TV favorit | : | Fear Factor |
Cita-cita bila tidak berkarir di bulu tangkis | : | Wiraswasta |
Tentang saya | : | Humoris, baik hati, tapi kalau dengan orang yang belum dikenal pasti terkesan sombong |
Biodata Yonatan Suryatama Dasuki
Nama | : | Yonathan Suryatama Dasuki |
Tempat/Tgl. Lahir | : | Jember, 21 November 1985 |
Peringkat Dunia | : | Ganda Putra Ganda Campuran |
Peringkat Nasional | : | Ganda Putra Ganda Campuran |
: | bene_discus21@yahoo.com | |
Tahun Bergabung | : | 1994 |
Kategori Pertandingan | : | Ganda Putra, Ganda Campuran |
Tangan (Kiri/Kanan) | : | Tangan Kanan |
Tinggi Badan | : | 177 cm |
Bagaimana mengawali karir bulu tangkis | : | Hobi |
Prestasi | : | - Juara II Kejurnas 2009 - Juara II Yonex Open Japan Super Series 2009 - Perempatfinalis Philippine Open Grand Prix Gold 2009 - Semifinalis Japan Super Series 2008 - Perempatfinalis Thailand Open 2008 - Perdelapanfinalis Yonex German Open 2008 - Juara 1 Dutch Open Grand Prix Oktober 2007 - Juara 1 Sirkuit Nasional JPGG Surabaya 2007 - Finalis Italian International Challenge 2007 - SemiFinalis Russian Open Gold Grand Prix 2007 - Juara I Jakarta Open 2007 - Semifinalis Philippine Open 2006 - Juara I Singapore Satellite 2006 - Juara I Kejurnas 2005 |
Pertandingan paling mengesankan | : | Pertandingan Chinese Taipei Open 2004, karena pada saat itu saya bisa mengalahkan pemain asal Korea yang peringkatnya jauh lebih bagus dari saya yaitu Jun Jae Sung/Han Sang Hoon |
Pertandingan paling mengecewakan | : | Pertandingan Jakarta Open 2005, karena kalah oleh pemain junior Malaysia yang tidak memiliki peringkat |
Lawan paling tangguh | : | Mathias Boe/ Carsten Mogensen (Denmark) |
Rekan berlatih favorit | : | Candra Wijaya |
Pertama kali menjadi wakil negara pada | : | Asean School 2002 di Vietnam |
Cita-cita/harapan untuk bulu tangkis | : | Ingin menjuarai pertandingan tingkat internasional dan juga yang berkelas Super Series, serta memiliki peringkat nomor 1 dunia |
Hobi | : | Sepakbola |
Makanan favorit | : | Bakso |
Film favorit | : | One Litter of Tears |
Lagu favorit | : | Semua lagu-lagu band Ungu |
Aktor/Aktris favorit | : | Luna Maya |
Atlit favorit | : | Kaka (pemain sepakbola klub AC Milan) |
Acara TV favorit | : | 4 Mata |
Cita-cita bila tidak berkarir di bulu tangkis | : | Wiraswasta |
Tentang saya | : | Minder menghadapi orang-orang yang baru dikenal, dan paling sayang sama keluarga |
Aprilia Langsung Tumbang di Kualifikasi
JAKARTA, Kompas.com - Pebulu tangkis tunggal putri Aprilia Yuswandari langsung tumbang pada babak kualifikasi Kejuaraan Asia di New Delhi India, Senin (12/4/10). Satu-satunya pemain Indonesia yang harus melalui babak kualifikasi itu ditaklukkan pemain Korea Wi Jin Ah 18-21, 21-8, 17-21.
Asisten pelatih tunggal putri Thomas Indratjaja mengatakan, pemain yang memperkuat tim kuialifikasi Piala Uber itu banyak melakukan kesalahan sendiri.
Meski mengakui lawan yang dihadapi Aprilia bermain cukup baik, namun ia masih berpeluang menang seandainya tidak banyak melakukan kesalahan.
"Kalau April tidak banyak mati sendiri ada kemungkinan bisa menang karena April sering unggul dalam poin," kata Thomas yang mendampingi pemain di India.
Aprilia memimpin pada awal game pertama hingga kedudukan 11-9 sebelum lawannya memperketat permainan hingga memenangi game pembuka itu. Aprilia membalas kekalahan game pertama dengan unggul jauh pada game kedua sekaligus memaksakan digelarnya game penentuan.
Pada set terakhir, setelah bermain ketat di awal Aprilia tertinggal 8-13 sebelum memperpendek jarak angka menjadi 13-14. Namun ia kembali tertinggal sebelum akhirnya menyerah dengan skor 17-21.
Hari kedua turnamen berhadiah 150.000 dollar AS tersebut, Selasa (13/4), masih akan menggelar pertandingan babak kualifikasi. Babak utama akan dimulai Rabu (14/4).
Selain Aprilia, pemain Indonesia lainnya yang ambil bagian dalam turnamen tersebut antara lain, Maria Kristin Yulianti, Linda Weni Fanetri, Tommy Sugiarto dan Taufik Hidayat yang menjadi unggulan pertama tunggal putra.
Asisten pelatih tunggal putri Thomas Indratjaja mengatakan, pemain yang memperkuat tim kuialifikasi Piala Uber itu banyak melakukan kesalahan sendiri.
Meski mengakui lawan yang dihadapi Aprilia bermain cukup baik, namun ia masih berpeluang menang seandainya tidak banyak melakukan kesalahan.
"Kalau April tidak banyak mati sendiri ada kemungkinan bisa menang karena April sering unggul dalam poin," kata Thomas yang mendampingi pemain di India.
Aprilia memimpin pada awal game pertama hingga kedudukan 11-9 sebelum lawannya memperketat permainan hingga memenangi game pembuka itu. Aprilia membalas kekalahan game pertama dengan unggul jauh pada game kedua sekaligus memaksakan digelarnya game penentuan.
Pada set terakhir, setelah bermain ketat di awal Aprilia tertinggal 8-13 sebelum memperpendek jarak angka menjadi 13-14. Namun ia kembali tertinggal sebelum akhirnya menyerah dengan skor 17-21.
Hari kedua turnamen berhadiah 150.000 dollar AS tersebut, Selasa (13/4), masih akan menggelar pertandingan babak kualifikasi. Babak utama akan dimulai Rabu (14/4).
Selain Aprilia, pemain Indonesia lainnya yang ambil bagian dalam turnamen tersebut antara lain, Maria Kristin Yulianti, Linda Weni Fanetri, Tommy Sugiarto dan Taufik Hidayat yang menjadi unggulan pertama tunggal putra.
Saturday, April 10, 2010
Inilah 20 Nama Punggawa Thomas-Uber Indonesia 2010
INILAH.COM, Jakarta – Pengurus Besar Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PB PBSI) telah mengumumkan daftar 20 pemain yang akan turun dalam babak kualifikasi Piala Thomas-Uber zona Asia.
Ketua bidang pembinaan dan prestasi (Kabid Binpres) PBSI, Lius Pongoh, mengatakan ke-20 pemain putra dan putri tersebut telah didaftarkan ke Konfederasi Bulu Tangkis Asia (BAC) guna mengikuti pertandingan yang akan digelar di Nakornratchasima, Thailand, pada 22-28 Februari 2010.
"Pemain yang didaftarkan hari ini hanya untuk kualifikasi saja. Jika lolos ke babak selanjutnya akan dilakukan lagi pendaftaran pemain,” ucap Lius Pongoh seperti dilansir Antara.
“Pemain yang masuk dalam Tim Thomas-Uber merupakan pemain-pemain terbaik, baik yang saat ini masuk pelatnas maupun di luar pelatnas,” lanjutnya.
Dalam daftar yang dikeluarkan oleh PB PBSI memang terdaftar beberapa nama yang tidak tergabung bersama atlet-atlet yang tergabung dalam pelatnas di Cipayung, seperti Taufik Hidayat dan Alvent Yulianto serta pasangan yang baru saja mengundurkan diri dari pelatnas, Markis Kido/Hendra Setiawan.
Di bagian putri juga terdapat nama Maria Febe Kusumastuti, yang termasuk sebagai pemain non-pelatnas yang didaftarkan PB PBSI.
Adapun target yang dicanangkan oleh induk organisasi bulutangkis kepada ke-20 pemain ini adalah mampu lolos ke putaran final yang akan digelar di Malaysia, 9-16 Mei mendatang. Lebih jauh PB PBSI juga menargetkan merebut kembali dua piala supremasi kejuaraan beregu putra dan putri tersebut.[*/nov]
Daftar pemain Tim Thomas: Taufik Hidayat, Sony Dwi Kuncoro, Simon Santoso, Tommy Sugiarto, Markis Kido, Hendra Setiawan, Rian Sukmawan, Yonathan Suryatama Dasuki, Mohamad Akhsan, Alvent Yulianto.
Daftar pemain Tim Uber: Adriyanti Firdasari, Maria Febe K, Maria Kristin Yulianti, Aprilia Yuswandari, Greysia Polii, Nitya Krishinda Maheswari, Shendy Puspa Irawati, Meiliana Jauhari, Liliyana Natsir, Anneke Feinya Agustine.
Ketua bidang pembinaan dan prestasi (Kabid Binpres) PBSI, Lius Pongoh, mengatakan ke-20 pemain putra dan putri tersebut telah didaftarkan ke Konfederasi Bulu Tangkis Asia (BAC) guna mengikuti pertandingan yang akan digelar di Nakornratchasima, Thailand, pada 22-28 Februari 2010.
"Pemain yang didaftarkan hari ini hanya untuk kualifikasi saja. Jika lolos ke babak selanjutnya akan dilakukan lagi pendaftaran pemain,” ucap Lius Pongoh seperti dilansir Antara.
“Pemain yang masuk dalam Tim Thomas-Uber merupakan pemain-pemain terbaik, baik yang saat ini masuk pelatnas maupun di luar pelatnas,” lanjutnya.
Dalam daftar yang dikeluarkan oleh PB PBSI memang terdaftar beberapa nama yang tidak tergabung bersama atlet-atlet yang tergabung dalam pelatnas di Cipayung, seperti Taufik Hidayat dan Alvent Yulianto serta pasangan yang baru saja mengundurkan diri dari pelatnas, Markis Kido/Hendra Setiawan.
Di bagian putri juga terdapat nama Maria Febe Kusumastuti, yang termasuk sebagai pemain non-pelatnas yang didaftarkan PB PBSI.
Adapun target yang dicanangkan oleh induk organisasi bulutangkis kepada ke-20 pemain ini adalah mampu lolos ke putaran final yang akan digelar di Malaysia, 9-16 Mei mendatang. Lebih jauh PB PBSI juga menargetkan merebut kembali dua piala supremasi kejuaraan beregu putra dan putri tersebut.[*/nov]
Daftar pemain Tim Thomas: Taufik Hidayat, Sony Dwi Kuncoro, Simon Santoso, Tommy Sugiarto, Markis Kido, Hendra Setiawan, Rian Sukmawan, Yonathan Suryatama Dasuki, Mohamad Akhsan, Alvent Yulianto.
Daftar pemain Tim Uber: Adriyanti Firdasari, Maria Febe K, Maria Kristin Yulianti, Aprilia Yuswandari, Greysia Polii, Nitya Krishinda Maheswari, Shendy Puspa Irawati, Meiliana Jauhari, Liliyana Natsir, Anneke Feinya Agustine.
Ganda Putri Indonesia Berpeluang Juara Asia
TEMPO Interaktif, Jakarta - Pasangan ganda putri Cipayung, Greysia Polii/Meiliana Jauhari dan Shendy Puspa Irawati/Nitya Krishinda Maheswari, berpeluang besar menjadi juara pada Kejuaraan Asia di New Delhi, India, 12-18 April. Kendati demikian, Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) tidak mentargetkan juara karena tujuan utamanya untuk memberikan kesempatan pemain muda untuk mengukur kemampuan.
“Peluang juara di dua ganda putri itu, di nomor lain kurang,” kata Lius Pongoh, Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PBSI, di kantornya, Rabu (7/4).
Dari hasil undian, Greysia/Meiliana akan berhadapan dengan Jwala Gutta/Ashwini Ponnappa dari India pada babak pertama. Apabila menang, di babak kedua akan bertemu dengan pemenang antara unggulan tujuh Shizuka Matsuo/Miami Naito dari Jepang atau pasangan Cina Lu Lu/Siyung Wang.
Paulus Firman, asisten pelatih ganda putri pelatnas Cipayung, optimistis Greysia/Meiliana mampu melewati babak satu dan dua dengan mudah. “Mereka seharusnya bisa mengatasinya dan maju ke perempat final,” kata Paulus.
Di babak perempat final, mereka diperkirakan bertemu dengan unggulan pertama Mizuki Fujii/Rieka Kakiiwa dari Jepang. “Pertarungan kemungkinan ramai, peluang menang 50:50. Apabila ini terlewati peluang juara besar,” ujar Paulus.
Sedangkan, Shendy/Nitya ditantang pasangan Vietnam Nguyen Nhung Le Ngoc/Thi Hong Gam Thai. Di babak kedua, akan bertemu pemenang antara Ha Nan Choi/Sun Yopung Park dari Korea dengan unggulan tiga pasangan Taiwan Wen Hsing Cheng/Yu Chin Chen. “Kalau ketemu Taiwan, peluang menang 50:50. Pasti ramai,” kata Paulus.
Anneke Feinya/Annisa Wahyuni, pasangan pelapis akan langsung berhadapan dengan pasangan terbaik Thailand, Duang Anong Aroonkesorn/Kunchala Vorachita Chaikul. Walaupun lawannya tergolong berat, Paulus optimistis pemain asuhannya bisa melewati babak pertama.
Peluang juara juga masih mungkin didapat dari pasangan baru Devin Lahardi Fitriawan/Liliyana Natsir yang menjadi unggulan kelima. “Kalau Devin bisa bermain tanpa beban saat berpasangan dengan Liliyana, peluang juara terbuka lebar,” kata Richard Mainaky, pelatih ganda campuran pelatnas Cipayung.
“Peluang juara di dua ganda putri itu, di nomor lain kurang,” kata Lius Pongoh, Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PBSI, di kantornya, Rabu (7/4).
Dari hasil undian, Greysia/Meiliana akan berhadapan dengan Jwala Gutta/Ashwini Ponnappa dari India pada babak pertama. Apabila menang, di babak kedua akan bertemu dengan pemenang antara unggulan tujuh Shizuka Matsuo/Miami Naito dari Jepang atau pasangan Cina Lu Lu/Siyung Wang.
Paulus Firman, asisten pelatih ganda putri pelatnas Cipayung, optimistis Greysia/Meiliana mampu melewati babak satu dan dua dengan mudah. “Mereka seharusnya bisa mengatasinya dan maju ke perempat final,” kata Paulus.
Di babak perempat final, mereka diperkirakan bertemu dengan unggulan pertama Mizuki Fujii/Rieka Kakiiwa dari Jepang. “Pertarungan kemungkinan ramai, peluang menang 50:50. Apabila ini terlewati peluang juara besar,” ujar Paulus.
Sedangkan, Shendy/Nitya ditantang pasangan Vietnam Nguyen Nhung Le Ngoc/Thi Hong Gam Thai. Di babak kedua, akan bertemu pemenang antara Ha Nan Choi/Sun Yopung Park dari Korea dengan unggulan tiga pasangan Taiwan Wen Hsing Cheng/Yu Chin Chen. “Kalau ketemu Taiwan, peluang menang 50:50. Pasti ramai,” kata Paulus.
Anneke Feinya/Annisa Wahyuni, pasangan pelapis akan langsung berhadapan dengan pasangan terbaik Thailand, Duang Anong Aroonkesorn/Kunchala Vorachita Chaikul. Walaupun lawannya tergolong berat, Paulus optimistis pemain asuhannya bisa melewati babak pertama.
Peluang juara juga masih mungkin didapat dari pasangan baru Devin Lahardi Fitriawan/Liliyana Natsir yang menjadi unggulan kelima. “Kalau Devin bisa bermain tanpa beban saat berpasangan dengan Liliyana, peluang juara terbuka lebar,” kata Richard Mainaky, pelatih ganda campuran pelatnas Cipayung.
Subscribe to:
Posts (Atom)